Tampilkan di aplikasi

Sukses memperkuat bawang merah di pasar global

Majalah Agrina - Edisi 281
22 Februari 2018

Majalah Agrina - Edisi 281

Membangun pertanian di wilayah perbatasan untuk kesejahteraan masyarakat di dalamnya.

Agrina
Bawang merah bukan lagi sekadar komoditas lokal untuk bumbu rumahan. Bawang merah Indonesia kini sudah melenggang ke pasar global menjadi komoditas ekspor yang patut diperhitungkan. Menurut Spudnik Sudjono Kamino, Dirjen Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), ekspor bawang merah lokal mencapai 735,7 ton pada 2016 dan 1.782 ton pada Januari- Agustus 2017 dengan tujuan Singapura, Thailand, Vietnam, Taiwan, Malaysia, dan Timor Leste.

Oktober lalu bawang merah kembali diekspor ke Timor Leste dan Vietnam. Pada Kamis (12/10), sebanyak 30 ton bawang merah asal Kab. Malaka dan Kab. Belu, Nusa Tenggara Timur diekspor ke negara tetangga, Timor Leste. Ekspor ini merupakan tahap awal dari rencana pengiriman sekitar 200 ton yang akan didistribusikan secara bertahap sepanjang 2017.

Menurut Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian (Mentan), dalam sambungan telepon pada acara pelepasan ekspor bawang merah di NTT menyatakan, ekspor komoditas di daerah perbatasan ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mendiami wilayah itu.

“Kita akan membangun pertanian di wilayah perbatasan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan para petani dan juga memenuhi kebutuhan negara tetangga,” kata Amran. Ani Andayani, Staf Ahli Mentan Bidang Infrastruktur menjelaskan, bawang merah yang dihasilkan petani Malaka dan Belu sudah tersertifikasi oleh Badan Karantina Kementan dan memenuhi standar kualitas yang baik.

Menyinggung pengembangan bawang di NTT, penanggungjawab Program Upaya Khusus (Upsus) Provinsi NTT tersebut mengungkapkan, rencana perluasan lahan bawang mencapai 200 ha, sedangkan potensi pengembangannya mencapai 3.000- 4.000 ha. Saat ini produktivitas bawang merah di NTT sangat memuaskan, sekitar 16 ton/ha. Angka produktivitas ini cukup jauh dari produktivitas bawang nasional yang sebesar 10 ton/ha.
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI