Tampilkan di aplikasi

Itik, laba menjanjikan bisnis itik

Majalah Agrina - Edisi 281
22 Februari 2018

Majalah Agrina - Edisi 281

Itik menawarkan banyak peluang bisnis yang bisa dikembangkan mulai sektor hulu hingga hilir. Tertarik melirik? / Foto : Agrina

Agrina
Menurut L. Hardi Prasetyo, narasumber Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli), dalam lima tahun terakhir permintaan terhadap daging itik semakin meningkat. Sementara, suplai unggas air ini belum memadai. Belum ada data pasti kebutuhan itik. Namun sebagai gambaran, lanjut Hardi, informasi dari pelaku usaha, produksi bibit itik pedaging di Gunungsindur, Bogor, sebanyak 120 ribu ekor perbulan, itu harus antre kalau mau beli.

Sementara produksi bibit itik petelur di Blitar sebanyak 100 ribu ekor per bulan, itu harus inden sampai Februari 2018. “Di Indonesia beternak itik untuk diambil telurnya sudah biasa. Namun belakangan peminat daging itik yang meningkat terus setiap tahun, sekarang orang mulai melirik bisnis itik yang menjanjikan keuntungan.

Sebagian besar produksi kita mengandalkan peternak tradisional. beberapa peternak mulai menggarap intensif. Karena itu, bisnisnya mulai berkembang,” papar Hardi pada ILDEX Indonesia 2017 di Jakarta, Kamis (19/10). Hardi menjelaskan, proses produksi itik dari hulu ke hilir meliputi tiga aspek, yaitu penyediaan bibit, pakan, dan pengadaan telur tetas.

Memelihara itik untuk memproduksi bibit dapat menggunakan itik jenis petelur ataupun itik pedaging. Kegiatan pembibitan bisa menghasilkan bibit dan telur tetas. Namun, usaha pembibitan memerlukan modal kuat karena waktunya relatif lama. Pemeliharaan induknya saja selama 5 bulan.

“Kalau masuk ke bisnis pembibitan perlu upaya perbaikan kualitas bibit secara berkelanjutan dan ikuti selera konsumen,” ucapnya. Upaya perbaikan kualitas bibit perlu dilakukan untuk efisiensi usaha dan melayani kebutuhan konsumen yang berubah setiap 5-10 tahun. Bisnis pembibitan bersifat jangka panjang agar menguntungkan. “Dua-tiga tahun pertama bisa balik modal sudah bagus,” tambahnya.
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI