Tampilkan di aplikasi

Ini lho, pusat bibit buah nusantara

Majalah Agrina - Edisi 283
23 Februari 2018

Majalah Agrina - Edisi 283

Pusat bibit buah ini diharapkan dapat meyakinkan petani buah bahwa mereka bisa mendapatkan bibit buah tropika yang bermutu dan terstandardisasi. / Foto : Syatrya Utama

Agrina
Petani buah tropika patut bergembira. Selasa, 12 Desember lalu, Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meresmikan Pusat Bibit Buah Nusantara di Ciater, Subang, Jawa Barat. “Di sini menyediakan bibit yang berkualitas,” katanya pada saat peluncuran pusat bibit buah itu.

Pusat bibit buah ini hasil kerjasama an tara PT Botani Seed Indonesia (anak per usahaan PT Bogor Life Science Technology atau BLST) dan Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB Bogor. Menempati kawasan seluas 5 ha yang nantinya bisa berkembang menjadi 25 ha di lahan milik PT Perkebunan Nusantara VIII, pusat bibit ini dapat menjadi salah satu pilar dari Revolusi Oranye.

Revolusi Oranye merupakan upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan bang sa kita menghasilkan buah-buah tropika. “Pola konsumsi kita sudah bergeser dari karbohidrat yang tinggi ke arah konsumsi buah dan sayuran,” ujar Herry Suhar diyanto, Rektor IPB saat itu, ketika berpidato pada peluncuran Pusat Bibit Buah Nusantara itu.

Salah satu jawaban untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi buah di Indo nesia itu adalah menghasilkan bibit buah tropika yang terstandardisasi dan bermutu. “Bibit buah yang berkualitas dan terstandardisasi sehingga buah yang diha silkan tidak kesulitan masuk ke pasar,” ulas Nasir.

Saat ini, di pusat bibit buah tersebut tersedia satu juta benih pepaya Calina (pepaya California), 45 ribu bibit durian (varietas pelangi, matahari, dan montong), 25 ribu bibit alpukat (wina dan kendil), 45 ribu bibit jeruk (siam madu dan keprok batu 55), dan 40 ribu bibit lengkeng (kateki dan itoh).
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI