Tampilkan di aplikasi

Peluang tak melayang meski AGP menghilang

Majalah Agrina - Edisi 290
14 Agustus 2018

Majalah Agrina - Edisi 290

Beternak tanpa AGP, perlu manajemen baru. / Foto : DOK. AGRINA

Agrina
Sektor agribisnis, khususnya peternakan, menjadi perhatian Presiden Joko Widodo dalam membangun perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Untuk menunjukkan perhatiannya, Presiden Jokowi menyem patkan hadir ke Indo Livestock 2018 Expo & Forumdi JCC, Jakarta, 4-6 Juli 2018.

Menyambangi pameran peternakan terbesar di Indonesia tersebut pada hari terakhir, Presiden menyatakan kekagumannya terhadap dunia peternakan di dalam negeri yang berkembang begitu cepat. Apalagi peternakan Indonesia saat ini sudah berorientasi ekspor.

Di sela-sela kunjungannya, Presiden mengapresiasi pelaku peternakan yang telah mengadopsi peralatan dan teknologi modern. “Ini sebuah batu loncatan dari industri yang diharapkan bisa memperbaiki neraca perdagangan,” tuturnya.

Memang, pemerintah sangat seriusmenyoroti sektor peternakan di dalam negeri, berbagai per aturan dibuat dengan tujuan memajukan dan menjaga keamanan pangan hasil dari sektor peternakan. Yang masih hangat, peraturan mengenai dilarangnya antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan (Antibiotic Growth Promoter AGP) dalam budidaya ternak.

Kementerian Pertanianmenuangkan kebijakan itu dalam Permentan No. 14/2017, tentang klasifikasi obat hewan. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita berujar, kebijakan ini diambil demi terwujudnya pangan yang aman dan sehat. “Kita ingin bangsa kita dihargai bangsa lain. Produk pangan yang aman tentu dilirik oleh negara lain,” ulasnya belum lama ini.
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI