Tampilkan di aplikasi

Berharap tetap untung menanam jagung

Majalah Agrina - Edisi 297
13 Maret 2019

Majalah Agrina - Edisi 297

Kuswqanto, bantuan bibit dan pupuk dari pemerintah memang banyak / Foto : SYAFNIJAL

Agrina
Tahun ini, target produksi jagung di proyeksikan Kementerian Pertanian menyentuh angka 33 juta ton pipil kering (PK). Disamping perluasan areal tanam, upaya yang dilakukan Ditjen Tanaman Pangan adalah peningkatan produktivitas. Caranya dengan peningkatan penanaman benih unggul, anjuran peng gunaan pupuk berimbang, serta pengamanan pertanaman melalui pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), hingga menekan kehilangan hasil melalui penanganan pascapanen yang baik.

Bantuan Dari Pemerintah. Petani jagung asal Desa Trirahayu, Kec. Negeri Katon, Kab. Pesawaran, Lampung, Kuswanto mengungkapkan, petani sangat bersemangat menanam jagung di mu sim rendeng (penghujan) terakhir ini. Saking bersemangatnya, sawit dan karet yang harganya tengah jatuh diganti petani dengan tanaman jagung.

“Saat akan musim tanam, banyak bantuan bibit dari pemerintah. Bahkan bibit yang diterima petani sampai bersisa untuk ditanam pada musim gadu mendatang. Pupuk subsidi pun yang biasanya berebut pada musim tanam lalu, kini petani jagung juga kebagian,” ujar Kus, sapaannya, ketika disambangi AGRINA belum lama ini.

Kus memperkirakan, setidaknya terdapat 15 ribu ha lahan yang ditanami jagung di Kec. Negeri Katon saat musim rendeng ini. Angka itu naik 20%-30% dari luas lahan sebelumnya. Direktur Budidaya Serelia, Ditjen Tanaman Pangan, Kementan, Bambang Sugiharto, mengatakan, pendorong utama surplus dari sisi pemerintah adalah bantuan benih.
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI