Tampilkan di aplikasi

Melongok ulat tentara di negeri seribu pagoda

Majalah Agrina - Edisi 300
11 Juni 2019

Majalah Agrina - Edisi 300

Peserta meninjau langsung lokasi pertanaman jagung yang terserang FAW di Thailand / Foto : WINDI L

Agrina
Gentingnya kondisi yang dihadapi petani jagung dunia menghadapi gempuran FAW mendorong USASEAN Business Council mengundang pemerintah, akademisi, dan media di Asia, seperti Indonesia, Vietnam, Myanmar, Thailand, dan India mengikuti acara Fall Armyworm (FAW) Agricultural Threat Educational Program.

Acara yang bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Kasetsart, Thailand dan didukung Corteva AgriscienceTM ini diselenggarakan di Chatuchak, Bangkok, Thailand pada 22- 23 Mei 2019. AGRINA Menjadi satu-satunya media dari Indonesia yang berkesempatan mengikuti program edukasi ini.

Seminar dan Kunjungan Lapang Hari pertama program diisi dengan seminar pemaparan tentang pengenalan ulat tentara (FAW) yang menyerang tanaman jagung di Afrika dan Asia. Sarute Sudhi-Aroma, Senior Entomologist, Plant Protection Research and Development Office. Kementerian Pertanian Thailand menyampaikan tentang FAW dan dampak serangannya di Thailand.

Dr. Govind Gujar, Research Scientist, South Asia Biotechnology Centre memaparkan kondisi terkini serangan FAW di dunia dan kerugian ekonomi yang ditimbulkan, dan Dr. Vasant Patil, Regula tory and Science Affairs Director, Crop Life Asia menjelaskan tentang inisiatif dan tindakan CropLife dalam mengelola FAW.

Seminar ini juga menghadirkan para petani jagung Thailand yang terdampak langsung serangnan hama ulat yang dikenal sangat lapar itu. Acara dilanjutkan dengan diskusi strategi kebijakan pemerintah di negara-negara ASEAN untuk melindungi petani akan serangan FAW. Diksusi ini mengedepankan pembahasan ketersediaan solusi, langkah regulasi, dan strategi jangka panjang.
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI