Tampilkan di aplikasi

Dicari benih bawang putih lokal!

Majalah Agrina - Edisi 301
11 Juli 2019

Majalah Agrina - Edisi 301

Bawang putih lokal fokus dikembangkan untuk benih.

Agrina
Bawang putih menjadi barang “mewah” di negeri ini. Bagaimana tidak, benih bawang putih lokal mencapai Rp70 ribu/kg. Pembudidaya bawang putih pun mengaku kekurangan benih lokal berkualitas. “Bagi yang mau tanam sekarang, jujur tidak mudah mendapatkan bibit (benih) bagus.

Tidak sedikit yang mendapatkan bibit, ada yang tdak tumbuh. Ada yang tumbuhnya hanya 30%,” ungkap Stephen Lo, pengembang budidaya benih bawang putih di Karanganyar, Jateng. Sementara, Iman Hoeruman mengungkap, saat ini bawang putih lokal tidak boleh dijual di pasar.

“Semua bawang untuk pembibitan sehingga 2021 bibit itu murah. Harga bibit bawang putih lokal Rp75 ribu- Rp85 ribu/kg. Bibit impor nggak jauh (harganya) tapi jarang cocok,” jelas Sekretaris Tim Pelaksana MoU bawang putih antara Kadin Indonesia dan Kementerian Pertanian (Kementan) itu. Putih, dan Tawangmangu Baru (TB).

Benih TB baru dikembangkan sehingga kuantitasnya masih sangat sedikit. Stephen bersyukur benih yang diperoleh rerata tumbuh 90%. Dia memesan benih lokal dari kelompok tani di Tawangmangu dan Temanggung, Jateng. “Harga rata-rata Rp70 ribu/kg bibit. Cost (biaya) budidaya kita masih tinggi sekali.

Untuk bawang putih Budidaya benih bawang putih sekitar 5 bulan dengan panen berkisar 6 ton bawang putih basah/ha. Rendemen bawang saat kering sebesar 60%. Bawang putih ditanam di daerah dingin dengan ketinggian minimal 1.000 m dpl. “Kementan menetapkan 800 mdpl. Ini oke tapi hasilnya tidak maksimal. Kalau tumbuh di atas 1.200 m dpl, itu bagus tumbuhnya,” timpalnya
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI