Kabupaten Sumenep mulai menggeliat. Daerah tingkat dua yang berada di bentang kepulauan Madura ini sadar untuk segera berbenah agar tak ketinggalan dari kabupaten tetangganya di Jawa Timur. Potensi wisata yang ada pelan-pelan mulai diperkenalkan. Bukan hanya sekadar menjual objek-objek wisata tapi juga menciptakan event-event tahunan yang bisa menarik minat wisatawan berkunjung ke Sumenep.
Kini upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Sumenep untuk menggenjot sektor pariwisata paling tidak mulai membuahkan hasil. Sebagai informasi, kunjungan wisata Kabupaten Sumenep kini berada di peringkat kelima dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Daerah ini hanya kalah dari Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kota Batu dan Kabupaten Banyuwangi.
Berbagai kegiatan terus disusun salah satunya pengemasan program Visit Sumenep 2018 lewat wisata halal. Hal tersebut dilakukan guna menjadi pintu gerbang untuk menarik wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Melesatnya jumlah kunjungan wisata tidak lepas dari potensi yang dimiliki Sumenep.
Kabupaten ini bisa dibilang memiliki segalanya mulai dari wisata alam, wisata religi, wisata budaya dan wisata bahari, kita memiliki Keraton dan Asta Tinggi, Gili Labak, Gili Iyang dan yang lainnya. Alhasil kunjungan wisatawan pun terus meningkat setiap tahun. Kesiapan untuk mendukung kemajuan Sumenep menjadi tanggung jawab semua pihak.
Mulai dari pihak pemda, pengusaha, masyarakat tak terkecuali Bandara Trunojoyo yang menjadi gerbang utama masuknya wisatawan pengguna moda transportasi udara. Bandara Trunojoyo memang menjadi akses masuk untuk penerbangan dari Surabaya. Penerbangan perintis dua kali seminggu ini dilayani oleh PT Airfast Service Indonesia.
