Tampilkan di aplikasi

Proyek cargo village, sarat kendala?

Majalah airmagz - Edisi 28
15 Maret 2018

Majalah airmagz - Edisi 28

Mungkinkan proyek pembangunan yang direncanakan kelar pada tahun 2019 ini bakal berjalan mulus? / Foto : pinsdaddy.com

airmagz
Peningkatan jumlah penumpang ke Indonesia dalam ASEAN Open Sky mendorong badan usaha milik negara (BUMN) untuk meningkatkan kapasitas kargo. Oleh sebab itu Angkasa Pura Kargo akan membangun cargo village di atas lahan seluas 90 hektar, tiga kali lipat lebih besar dari luas kargo yang ada di Bandara Soetta sekarang, dan akan terhubung dengan akses jalan tol.

Saat ini, kapasitas lahan kargo di Bandara Soetta hanya ada 30 hektar. Lahan “sebesar” itu awalnya hanya menampung 300 ribu ton per tahun. Nantinya lahan itu akan dipindahkan ke lahan yang kapasi tasnya mencapai 90 hek tar. Ditargetkan, dengan 90 hektar lahan tadi, cargo village nantinya berkapasitas hingga 1,5 juta ton per tahun.

Menurut Denny Fikri, Direktur Utrama Angkasa Pura Kargo, saat ini terminal kargo di Bandara Soetta hanya mampu menampung kargo untuk pengiriman domestik. Nantinya Denny menyebut cargo village bakal menjadikan Bandara Soetta sebagai hub sehingga dapat menampung barang-barang kargo yang akan dikirim ke luar negeri maupun dari luar negeri.

Denny juga menegaskan bahwa dalam proyek pembangunan cargo village ini, pihaknya sangat membutuhkan kerja sama dan support dari beberapa stakeholder agar mereka berkenan membawa kargonya ke Indonesia. Selain fokus melakukan pembenahan kargo di Bandara Soetta, Angkasa Pura Kargo juga berniat mengembangkan lahanlahan kargo di beberapa bandara lainnya, misalnya pada Bandara Kualanamu Medan yang saat ini fasilitasnya sudah lengkap tapi masih membutuhkan stimulus untuk menambah volume kargonya.
Majalah airmagz di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI