Tampilkan di aplikasi

Kabin berparasut, terbang bakal lebih aman?

Majalah airmagz - Edisi 28
15 Maret 2018

Majalah airmagz - Edisi 28

Bagian kabin bakal memisahkan diri saat pesawat dalam kondisi bahaya. / Foto : static.independent.co.uk)

airmagz
Anda pernah mendengar ucapan “jika sudah duduk di pesawat terbang dan menggunakan sabuk pengaman, berarti Anda sudah menandatangi kontrak mati?” Mungkin kalimat tersebut ada benarnya. Sebab, jika pesawat terbang mendarat dengan sempurna, maka Anda masih diberi umur panjang. Tapi jika terjadi kecelakaan atau pesawatnya jatuh, tentunya kematian sudah menanti.

Mungkin hal itulah yang mendorong aviation engineer asal Ukraina bernama Tatarenko Vladimir Nikolaevich akhirnya membuat sebuah konsep “gila” demi menyelamatkan para penumpang pesawat terbang sipil jika si pesawat mengalami masalah, misalnya mengalami mesin mati atau kebakaran.

Tatarenko menciptakan teknologi yang mampu membuat kabin khusus penumpang “melepaskan diri” dari bagian kokpit dan sayap saat pesawat mengalami masalah dan diperkirakan bakal jatuh. Setelah “melepaskan diri”, bagian kabin penumpang tadi akan mengeluarkan parasut khusus secara otomatis yang berfungsi memperlambat laju pesawat saat tertarik gravitasi bumi.

Tatarenko juga menyediakan dan mendesain ruang penyimpanan bagasi penumpang tepat di bagian bawah kabin, sehingga tidak akan ada barang bawaan penumpang yang hilang saat kabin ini “melepaskan diri”.

Bisa Mendarat di Laut. Selain itu, saat terpisah dari bagian badan pesawat lainnya, bagian paling bawah luar kabin juga mengeluarkan semacam tabung-tabung karet yang bakal menjadi bantalan dan sangat berguna, antara lain untuk meredam dampak benturan atau gesekan keras saat kabin mendarat di darat ataupun di permukaan laut.
Majalah airmagz di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI