Tampilkan di aplikasi

AirNav siap hadapi musim penerbangan lebaran 2018

Majalah airmagz - Edisi 40
7 Juni 2018

Majalah airmagz - Edisi 40

Airnav akan mencoba meratakan jumlah pergerakan pesawat di bandara-bandara di Indonesia agar tidak ada jadwal yang delay. / Foto : Airmagz & AirNav

airmagz
Guna mengatasi meningkatnya kebutuhan penerbangan di musim Lebaran 2018, Airnav Indonesia sebagai badan usaha yang bertugas menyediakan pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia telah menyiapkan berbagai langkah. Apa sajakah langkah-langkah tersebut?

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia memprediksi jumlah penumpang pesawat udara pada arus mudik Lebaran tahun ini meningkat hingga 10,78 persen dibanding tahun lalu. Jumlah penumpang total domestik dan internasional diprediksi menjadi 5.870.823 penumpang dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang “hanya” 5.299.513 penumpang.

Angka yang didasarkan pada hitungan H-7 hingga H+7 Lebaran itu disampaikan oleh Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso kepada wartawan seusai menemani Menteri Perhubungan Budi Karya Kusuma dalam kegiatan inspeksi posko Lebaran dan rampcheck di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Minggu (3/6).

Oleh karena itu, Agus menginstruksikan agar Otoritas Bandar Udara (OBU), pengelola bandar udara, Perum LPPNPI (AirNav Indonesia), dan maskapai penerbangan untuk mengawasi kesiapan bandar udara di wilayahnya secara menyeluruh.

Atas instruksi tersebut, AirNav Indonesia mengaku telah melakukan sejumlah langkah penting. Salah satunya adalah telah berkoordinasi dengan Direktur Angkutan Udara, Angkasa Pura I (AP I), AP II, dan para pengelola maskapai untuk menyepakati bahwa batas waktu pengajukan extra flight oleh maskapai penerbangan adalah 25 Mei 2018.

Menurut Manager Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia, Yohanes Harry Sirait, langkah tersebut diambil demi tercapainya keamanan dan kenyamanan seluruh pengguna dan operator penerbangan yang biasanya didapat dalam bentuk ketepatan waktu terbang.

Sebab, bila pengajuan extra flight dilakukan mendadak, kata Yohanes, hal itu bisa menyebabkan penumpukan pesawat di bandara pada jam-jam tertentu dan mengakibatkan keterlambatan terbang.
Majalah airmagz di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI