Tampilkan di aplikasi

Festival Danau Sentani 2018, momen tahunan paling ditunggu

Majalah airmagz - Edisi 42
1 Agustus 2018

Majalah airmagz - Edisi 42

Danau Sentani adalah danau terluas di Papua dengan luas 9.630 ha dan kedalaman yang bervariasi hingga 75 meter. Saking luasnya, Danau Sentani menjadi rumah bagi 24 kampung serta 18 pulau yang dilingkupinya.

airmagz
Untuk lebih mengemas obyek wisata ini dengan menarik, Pemkab Jayapura sejak tahun 2007 menggelar Festival Danau Sentani. Festival yang berlangsung di bulan Juni setiap tahunnya ini seakan ingin mengingatkan wisatawan bahwa Kabupaten Jayapura bukan hanya tempat transit semata, tapi juga menjadi nilai tambah bahwa daerah ini layak dieksplorasi dan mampu menjadi etalase Papua.

Tak hanya itu, Festival Danau Sentani juga adalah upaya masyarakat untuk terus melestarikan nilai-nilai budaya dan leluhur. Tentu saja tampilan budaya lokal yang masih asli inilah yang membuat banyak para wisatawan rela datang jauh-jauh untuk menyaksikan event tahunan ini.

Tari Isosolo

Salah satu acara yang paling dinantikan di Festival Danau Sentani adalah penampilan Tari Isosolo. Tak seperti pertunjukan tari biasanya, Tari Isosolo menjadikan Danau Sentani sebagai panggung mereka. Maklum, dalam bahasa setempat, kata “sentani” berarti “di sini kami tinggal dengan damai”.

Tarian pun ditampilkan di atas perahu, dan dimulai dari kampung masing-masing peserta hingga menuju ke venue festival. Untuk mendapatkan spot terbaik, saya sengaja duduk di dermaga kayu di Pantai Khalkote. Panas terik matahari tak lagi saya risaukan. Tak lama kemudian, saya mendengar tabuhan tifa (alat musik khas Papua) dan nyanyian khas Papua dari kejauhan.

Tampak dua perahu kayu yang diikatkan menjadi satu mulai muncul perlahan-lahan. Dalam perahu tersebut, ada belasan orang berpakaian tradisional yang sedang menari bersuka cita. Di depan mereka, beberapa pria yang memegang panah dan tifa juga ikut serta bergoyang mengikuti irama.

Tak lama kemudian, muncul perahu lain dari kampung berikutnya. Mereka pun tak kalah heboh dengan pakaian khas rumbairumbai serta tubuh yang dicat dengan motif khas Papua. Begitu seterusnya hingga danau yang tadi sepi tiba-tiba menjadi semarak.
Majalah airmagz di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI