Seiring bergeraknya waktu, industri penerbangan di Indonesia terus berdetak. Bandara pun hampir tak pernah sepi dari hilir mudiknya orang-orang yang datang dan pergi. Di beberapa kota pun sudah ada bandara yang melayani penerbangan malam. Bahkan ada pula bandara yang beroperasi 24 jam seiring bertambahnya penerbangan malam.
Kementerian Perhubungan, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, pun pernah memperkirakan jumlah penumpang pesawat pada tahun 2018 bakal mencapai 116.654.624 orang. Angka tersebut terdiri atas penumpang domestik yang jumlahnya 97.831.297 orang (meningkat 3,28 persen dibanding tahun 2017) dan penumpang internasional yang jumlahnya mencapai 12.823.327 orang (meningkat 3,33 persen dibanding tahun 2017).
Indikator kencangnya denyut nadi industri penerbangan di negeri ini juga tercermin dari munculnya beberapa bandara baru berkelas internasional di beberapa kota, beserta berbagai fasilitas dan akses pendukungnya. Ditambah lagi dengan dibukanya rute-rute baru serta penambahan frekuensi penerbangan ke sejumlah wilayah Indonesia dan ke luar negeri, tak pelak, bisnis penerbangan di negeri ini pun semakin bergairah.
Terlebih, International Air Transport Association (IATA) juga sempat memprediksi bahwa pada tahun 2036 nanti Indonesia akan menjadi pasar penerbangan terbesar keempat dunia dengan total penumpang pesawat mencapai 355 juta orang.
Bahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam pembukaan The 4th Asia-Europe Transport Minister Meeting (ASEM TMM) di Bali pada September 2017 lalu juga pernah menyampaikan bahwa di tahun 2020 nanti Indonesia akan menjadi salah satu dari 10 pasar penerbangan dunia, dan mencapai peringkat keenam pada tahun 2029. Lalu pada tahun 2034, Indonesia juga diperkirakan bakal menjadi pasar bagi 270 juta penumpang.
