Tampilkan di aplikasi

Misi penelitian matahari dari jarak dekat

Majalah airmagz - Edisi 44
5 Oktober 2018

Majalah airmagz - Edisi 44

’Parker Solar Probe’ akan menjalankan misi pertama kali meneliti ‘Matahari’ lebih dekat dibandingkan pesawat lainnya. / Foto : nasa.gov

airmagz
Dengan memakan biaya hingga US$ 1,5 miliar (sekitar Rp. 21,3 triliun), misi besar pertama NASA dengan program “Living With a Star” yang akan menjalani penelitian Matahari untuk membantu para ilmuwan dalam memprediksi perubahan lingkungan luar angkasa di sekitar Bumi.

Berdiri sejak tahun 1958, Badan Antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA) dibangun ber t ujuan untuk kebutuhan masyarakat sipil serta sebagai program perdamaian dalam ilmu keluarangkasaan.

Setelah sukses mengirim manusia pertama ke Bulan, sudah banyak teknologi yang telah diciptakan NASA dalam menganalisa kehidupan planet Bumi hingga luar planet Bumi.

Pada tahun 2011 NASA memiliki tujuan yang strategis dalam memperluas keilmuan dari seluruh tata surya dengan menciptakan berbagai inovasi ser ta wahana antariksa penunjang maupun pendukung penelitian. Penelitian yang paling mutakhir yang dilakukan NASA saat ini meluncurkan Parker Solar Probe.

Sempat dianggap hanya sebagai fiksi ilmiah, Parker Solar Probe ini merupakan pesawat ruang angkasa yang dibuat NASA untuk menyelidiki Korona luar Matahari.

Proyek ini adalah pelaksanaan dari misi baru di tahun fiskal 2009. Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins lah yang pertama kali merancang dan membangun pesawat ruang angkasa ini. Nama Parker Solar Probe berasal dari seorang astrofisikawan surya Amerika Serikat, yaitu Eugene Newman Parker.
Majalah airmagz di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI