Tampilkan di aplikasi

Diduga bermasalah, Lion PK-LQP dipaksa terbang?

Majalah airmagz - Edisi 45
5 November 2018

Majalah airmagz - Edisi 45

Pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air dan catatan teknis penerbangan Lion Air JT 43. / Foto : tangerangonline.com & istimewa

airmagz
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute penerbangan Cengkareng-Pangkal Pinang hilang kontak pada Senin (29/10) pagi. Pesawat Boeing 737 Max 8 tersebut dinyatakan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, setelah terbang kurang lebih selama 13 menit.

Penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 masih menjadi misteri mengingat kotak hitam atau black box belum ditemukan. Tapi, dugaan dan spekulasi penyebab kecelakaan tersebut menyebar luas. Terkait hal itu, pemerintah menghimbau agar menunggu proses investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Pesawat Lion Air JT 610 itu diterbangkan oleh kapten berkebangsaan India, Bhavye Suneja, dengan copilot Harvino. Direktur Airline Utama Airnav Indonesia, Novie Riyanto, mengungkapkan pilot kemudian meminta untuk return to base (RTB) setelah lepas landas selama kurang dari sepuluh menit.

Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta mendapat permintaan RTB dari pilot Bhavye sekitar pada pukul 06.31 WIB. Sayangnya, pilot tidak sempat menyampaikan alasan permintaan tersebut dan dalam waktu singkat pihak ATC kehilangan kontak dengan pesawat JT 610.

Pesawat Lion Air JT 610 mengangkut sebanyak 189 penumpang yang terdiri dari 124 laki-laki, 54 perempuan, satu anak-anak, dan dua bayi. Adapun delapan di antaranya merupakan awak pesawat dalam penerbangan tersebut.

Malam harinya, Presiden Joko Widodo mengunjungi keluarga korban dan melakukan konferensi pers. Ia memerintahkan agar pencarian korban dilakukan selama 24 jam. Ia juga menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban. Pemerintah terus berupaya keras agar para korban segera ditemukan.
Majalah airmagz di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI