Tampilkan di aplikasi

Boeing 777X, berteknologi folding wingtip

Majalah airmagz - Edisi 45
5 November 2018

Majalah airmagz - Edisi 45

Model terbaru pesawat Boeing 777X yang didominasi warna merah rencananya akan mulai beroperasi tahun 2020. / Foto : ausbt.com

airmagz
Salah satu produsen pesawat terbesar di dunia, Boeing tidak henti-hentinya membuat inovasi. Generasi sebelumnya yaitu Boeing 777 memiliki dua mesin dengan panjang sayap pesawat hanya sekitar 65 meter. Di produksi sejak tahun 2017 dan dijadwalkan akan beroperasi tahun 2020, pesawat widebody B777X memiliki rentang sayap mencapai 71 meter lebih panjang 6 meter dari kerabat dekatnya.

Sayap B777X dapat dilipat (Folding Wingtip) untuk memudahkan manuver pesawat ketika di bandara. Ini merupakan inovasi yang dilakukan para insinyur Boeing terhadap pesawat yang mempunyai sayap terlalu panjang dan lebar. Pada setiap sisi sayap pesawat diberikan engsel-engsel yang dapat terlipat ke atas maupun bawah. Ini dapat mengurangi panjang pesawat menjadi 64 meter saja.

Sayap ini juga terbuat dari serat karbon yang dinilai dapat menghemat bahan bakar pesawat. Menurut Boeing, pesawat yang memiliki sayap yang lebih panjang dapat mengurangi resiko turbulensi, vort isi tas hingga mengurangi penggunaan bahan bakar. Sama seperti pesawat model 787, Boeing 777X dikerjakan di berbagai negara. Semisal, negara Jepang memproduksi bagian pesawat fuselage alumunium.

Pesawat Boeing 777X dikembangkan dengan banyak tujuan. Seperti daya jelajah pesawat menjadi lebih lama, lebih efisien, dan tetap bisa mendarat di bandara yang saat ini dilayani oleh Boeing 777. Boeing 777X akan mampu menampung sekitar 350 hingga 400 penumpang dan desain interiornya mengikuti model 787.

Pada mesin pesawat dipasang dua mesin turbofan GE9X buatan General Electrics (GE). Boeing mengklaim bahwa pesawat baru ini akan menjadi pesawat jet bermesin ganda terbesar dan paling efisien di dunia.
Majalah airmagz di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI