Tampilkan di aplikasi

At last... The best Airport in the world

Majalah airmagz - Edisi 45
5 November 2018

Majalah airmagz - Edisi 45

Bandara I Gusti Ngurah Rai adalah pintu masuk ke Bali. Sekarang terus berbenah diri dalam segala aspek pelayanannya. / Foto : Airmagz, Heru Legowo, dan PPFBI I Gusti Ngurah Rai

airmagz
Melalui pintu masuk terminal, udara dingin dan segar menyentuh dan menurunkan emosi. Ornamen dan tata letak di terminal menarik perhatian dan sejenak menahan langkah sehingga tidak terburu-buru untuk mengambil bagasi. Beberapa orang sibuk mengulurkan handphone-nya dan temannya mengambil foto, mereka bergantian dan bergaya seperti lazimnya sambil mengangkat tangan dan menaikkan jempolnya. Selamat datang di Bali.

Dan sebentar lagi fotonya itu sudah pasti akan tersebar di WA group-nya. Terus berjalan ke arah pengambilan bagasi. Di suatu sudut dinding ada foto pantai dengan perahu yang sedang bersandar di tepinya, dan ada tulisan yang membuat penumpang yang baru datang kembali bergantian foto di depannya: Welcome to Bali.

Menunggu sebentar dan bagasi pun keluar dari conveyor belt. Lalu berjalan ke luar terminal. Di depan pintu keluar terminal, puluhan guide berdiri di pagar pembatas stainless steel dengan memegang tulisan nama-nama tamu mereka. Deretan guide yang berdiri itu menghalangi pandangan ke luar terminal. Apa boleh buat.

Sebenarnya jika mereka tidak berada di situ, pandangan ke luar ke sekeliling terminal dapat memberikan impresi tersendiri. Ini membuat perasaan yang semula sudah nyaman menjadi kemrungsung. Keluar dari pagar pembatas stainless steel itu, puluhan taksi seperti berebut menawarkan jasanya.

Beberapa penumpang tampak menolak tawaran, mereka dan terus berjalan mencari jemputannya sendiri. Saya beruntung bertemu temanteman dan yang mengantarkan saya melihat lebih bandara yang cantik ini. Dan juga mendengar penjelasan mengenai Proyek Pengembangan Fasilitas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Dan ketika akhirnya harus mengakhiri kunjungan ke Bali, selalu merasa begitu cepat harus meninggalkan Bali, the last paradise in the world.
Majalah airmagz di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI