Tampilkan di aplikasi

Tupolev Tu-144 mahakarya tunggal “Uni Soviet”

Majalah airmagz - Edisi 48
7 Februari 2019

Majalah airmagz - Edisi 48

Tupolev Tu-144 murni sebagai mahakarya tunggal uni Soviet. / Foto : reddit.com

airmagz
Lahir pada 29 Oktober 1888 di Pustomazovo, Rusia, Andrey Nikolayevich Tupolev didapuk menjadi salah satu perancang pesawat terbang terkemuka Uni Soviet. Setidaknya terdapat dua mahakarya yang mengantarkannya pada julukan tersebut, yakni pesawat militer pembom dan mahakarya pesawat penumpang supersonik pertama di dunia. Perjalanan karya agung Tupolev dimulai sejak tahun 1909. Pada tahun tersebut, ia resmi menjadi murid Nikolay Y. Zhukovsky, orang yang dianggap sebaga i bapak penerbangan Rusia. Tupolev diterima di Sekolah Teknik Kekaisaran Moskow (sekarang Universitas Teknik Negeri Bauman Moskow). Dan dari situlah gerbang kesuksesan Tupolev berawal.

Pada tahun 1918, kedua orang ini (Nikolay dan Tupolev) didaulat sebagai pimpinan di Central Aerohydrodynamics Institute, yang mana Tupolev menjadi asisten direktur. Ia kemudian dipercaya sebagai kepala biro desain institut pada tahun 1922 untuk mengawasi pekerjaan berbagai desainer ternama termasuk Pavel O. Sukhoy, Vladimir M Myasischev, dan Vladimir M. Petlyakov yang terkenal karena hak patennya atas pesawat Sukhoi. Biro ini , dalam per jalanannya, memproduksi pesawat militer dan sipil, menghasilkan konstruksi serba logam sebagai fitur standar penerbangan Soviet.

Masa depan karir Tupolev di dunia penerbangan sempat suram saat dirinya dipenjara pada tahun 1937. Setelah dipenjara, ia ditugaskan di tim yang merancang pesawat militer. Dari sinilah muncul Tu-2, bomber bermesin ganda yang digunakan dengan masif selama Perang Dunia II. Menjelang akhir perang, ia kembali diberi tugas penting untuk menyalin Superfortress B-29 milik AS. Proyek ini kemudian menghasilkan Tu-4 (sebagai kompetitor dari pesawat “Bull” milik NATO), yang pertama kali terbang tahun 1947 dan didaulat pesawat pembom strategis utama Soviet hingga pertengahan 1950-an.
Majalah airmagz di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI