Tampilkan di aplikasi

Menikmati eksistensi BIJB Kertajati

Majalah airmagz - Edisi 49
8 Maret 2019

Majalah airmagz - Edisi 49

Bandara Kertajati diresmikan pada 24 Mei 2018. / Foto : Airmagz

airmagz
Melewati pintu gerbang bandara dan memasuki bandara melalui jalan masuk utama, terasa bandara ini sungguh sangat luas. Walaupun memang belum ada bangunan di kiri dan kanan jalan, tetapi bandara ini memiliki cukup lahan untuk dikembangkan lebih pada suatu saat nanti.

Bandara yang megah ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada tanggal 24 Mei 2018. Sejak dari awal pembangunannya, BIJB-Kertajati direncanakan untuk menggantikan Bandara Husein Sastranegara-Bandung. Bandara ini memiliki lahan seluas 873 Ha dan masih dapat dikembangkan untuk Aero-City sampai dengan 1.800 Hektar. Sangat luas.

Konsep Burung Merak menjadi tema Terminal. Lengkungan atap diibaratkan seperti bulu burung Merak. Diujung-ujung atapnya ada 10 lubang penerangan yang berupa mata ekor Merak, yang menempel di atap terminal. Mata merak itu menjadi sumber cahaya penerangan terminal.

Tarian Burung Merak, adalah tarian ucapan selamat datang. Begitulah BIJB Kertajati, sebenarnya diharapkan dapat menjadi pintu keluar dan masuk Provinsi Jawa Barat.

Bandara cantik ini sudah memiliki fasilitas lengkap. Memasuki Terminal Penumpang, fasilitasnya sangat memadai dan siap beroperasi full. BIJB sekarang sedang menyiapkan commissioning perpanjangan runway. Panjang runway-nya sudah 3.000 meter dan lebarnya 60 meter, siap untuk melayani penerbangan jarak jauh.

Terminal penumpangnya terdiri dari 3 lantai dan luasnya 92.000 M2 mampu menampung 5-6 juta penumpang. Pak Arif Budiman, Sekretaris Perusahaan mengantarkan kami dan menjelaskan segala sesuatu mengenai BIJB-Kertajati. Runway sekarang sudah diperpanjang menjadi 3.000 meter. Dan siap untuk dilakukan commissioning oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Majalah airmagz di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI