Tampilkan di aplikasi

Buku Al Mawardi Prima hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Hebatnya Shalat Tahajud

Dilengkapi Dengan Amalan dan Ijazah Setelah Shalat Tahajud

1 Pembaca
Rp 55.000 40%
Rp 33.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 99.000 13%
Rp 28.600 /orang
Rp 85.800

5 Pembaca
Rp 165.000 20%
Rp 26.400 /orang
Rp 132.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Sambutan KH. Helmy ABD. Mubin, Lc Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami Bogor

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin wash-shalatu was salaamu ‘alaa asyrafil anbiya-i wal mursaliin. Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammadinil faatihi lima ughliqa wal khaatimi limaa sabaq naashiral haqqi bilhaqqi wal haadii ilaa shiraatikal mustaqiim wa ‘alaa aalihi haqqu qadrihi wa miqdaarihil ‘azhiim. Robbisyroh lii shadrii wa yassir lii amrii wahlul ‘uqdatam millisaanii yafqahuu qaulii. Amma ba’du.

Shalat tahajud merupakan salah satu dari shalat nawafil (sangat dianjurkan) karena memiliki keutamaan dan keistimewaan. Shalat tahajud adalah satu-satunya shalat sunah yang dianjurkan langsung oleh Allah Swt di dalam al-Quran. Waktu pelaksanaannya pun tatkala sebagian besar manusia memilih terlelap dalam tidur dan mimpi indahnya, maka Allah memberikan ganjaran pahala yang besar bagi yang melaksanakannya. Di samping itu, berdasarkan pengalaman sendiri, shalat tahajud memiliki banyak manfaat langsung dalam kehidupan.

Saya ingin menyampaikan bahwa dalam ikhtiar membangun pesantren Ummul Quro ini, selalu bersandar dan hanya memohon pertolongan dari Allah semata melalui doa dan munajat kepada Allah dalam setiap shalat tahajud yang kami laksanakan. Alhamdulillah segalanya dimudahkan dan bermodalkan “Bismillah dan Lillaahi ta’ala” dari pesantren ini kami mulai mengemban tugas mulia melaksanakan pendidikan dan pengajaran.

Oleh karena itu, saya sangat senang dengan penerbitan buku ini dan menyambut baik ketika penulis, Ananda ustadz H. Hendra Zainuddin, M.Pd.I meminta saya untuk memberikan sambutan dalam buku yang berjudul Hebatnya Shalat Tahajud: Dilengkapi Amalan dan Ijazah Setelah Shalat Tahajud ini.

Kelebihan buku ini karena berdasarkan pengalaman penulis yang telah mengalami sendiri ternyata shalat tahajud memiliki banyak manfaat bagi kehidupannya. Manfaat dalam peningkatan produktivitas kerja, manfaat kesehatan, manfaat spiritual dan seterusnya. Pengalaman itulah yang dibagikan kepada kita semua melalui bahasa yang ringan dan penjelasan yang mudah dipahami oleh semua kalangan, mulai dari pelajar di sekolah umum, santri di pondok pesantren, maupun masyarakat umum (awam).

Di sinilah pentingnya Anda membaca dan memahami setiap uraian yang terdapat di dalam buku ini. Karena di dalamnya telah cukup lengkap dijelaskan berbagai manfaat dan petunjuk berkaitan dengan shalat tahajud berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah. Semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca sekalian dan semoga orang-orang yang terlibat dalam penulisan maupun penerbitan buku ini mendapatkan aliran pahala dari orang-orang yang meningkatkan kualitas ibadahnya setelah membaca buku ini. Semoga kita semua senantiasa bagus ibadah secara keseluruhan dan selalu di dalam rahmat dan pentunjuk-Nya. Amiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Hendra Zainuddin, Al-Ustadz H. M.Pd.I
Editor: Muhaemin Bahnadi / Abdul Hanan Al-Hasany

Penerbit: Al Mawardi Prima
ISBN: 9786029247800
Terbit: Februari 2016 , 207 Halaman










Ikhtisar

Sambutan KH. Helmy ABD. Mubin, Lc Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Islami Bogor

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin wash-shalatu was salaamu ‘alaa asyrafil anbiya-i wal mursaliin. Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammadinil faatihi lima ughliqa wal khaatimi limaa sabaq naashiral haqqi bilhaqqi wal haadii ilaa shiraatikal mustaqiim wa ‘alaa aalihi haqqu qadrihi wa miqdaarihil ‘azhiim. Robbisyroh lii shadrii wa yassir lii amrii wahlul ‘uqdatam millisaanii yafqahuu qaulii. Amma ba’du.

Shalat tahajud merupakan salah satu dari shalat nawafil (sangat dianjurkan) karena memiliki keutamaan dan keistimewaan. Shalat tahajud adalah satu-satunya shalat sunah yang dianjurkan langsung oleh Allah Swt di dalam al-Quran. Waktu pelaksanaannya pun tatkala sebagian besar manusia memilih terlelap dalam tidur dan mimpi indahnya, maka Allah memberikan ganjaran pahala yang besar bagi yang melaksanakannya. Di samping itu, berdasarkan pengalaman sendiri, shalat tahajud memiliki banyak manfaat langsung dalam kehidupan.

Saya ingin menyampaikan bahwa dalam ikhtiar membangun pesantren Ummul Quro ini, selalu bersandar dan hanya memohon pertolongan dari Allah semata melalui doa dan munajat kepada Allah dalam setiap shalat tahajud yang kami laksanakan. Alhamdulillah segalanya dimudahkan dan bermodalkan “Bismillah dan Lillaahi ta’ala” dari pesantren ini kami mulai mengemban tugas mulia melaksanakan pendidikan dan pengajaran.

Oleh karena itu, saya sangat senang dengan penerbitan buku ini dan menyambut baik ketika penulis, Ananda ustadz H. Hendra Zainuddin, M.Pd.I meminta saya untuk memberikan sambutan dalam buku yang berjudul Hebatnya Shalat Tahajud: Dilengkapi Amalan dan Ijazah Setelah Shalat Tahajud ini.

Kelebihan buku ini karena berdasarkan pengalaman penulis yang telah mengalami sendiri ternyata shalat tahajud memiliki banyak manfaat bagi kehidupannya. Manfaat dalam peningkatan produktivitas kerja, manfaat kesehatan, manfaat spiritual dan seterusnya. Pengalaman itulah yang dibagikan kepada kita semua melalui bahasa yang ringan dan penjelasan yang mudah dipahami oleh semua kalangan, mulai dari pelajar di sekolah umum, santri di pondok pesantren, maupun masyarakat umum (awam).

Di sinilah pentingnya Anda membaca dan memahami setiap uraian yang terdapat di dalam buku ini. Karena di dalamnya telah cukup lengkap dijelaskan berbagai manfaat dan petunjuk berkaitan dengan shalat tahajud berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah. Semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca sekalian dan semoga orang-orang yang terlibat dalam penulisan maupun penerbitan buku ini mendapatkan aliran pahala dari orang-orang yang meningkatkan kualitas ibadahnya setelah membaca buku ini. Semoga kita semua senantiasa bagus ibadah secara keseluruhan dan selalu di dalam rahmat dan pentunjuk-Nya. Amiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pendahuluan / Prolog

Pengantar Penulis
Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, buku berjudul Hebatnya Shalat Tahajud: Dilengkapi Amalan dan Ijazah Setelah Shalat Tahajud telah selesai ditulis dan ada di hadapan pembaca yang budiman. Buku ini ditulis setelah saya mengalami sendiri shalat tahajud ini.

Dari sumber ayat-ayat suci al-Quran maupun hadis Nabi Muhammad Saw memang setelah saya mengalami sendiri ternyata shalat tahajud memiliki banyak manfaat bagi kehidupan kita. Di antaranya manfaat shalat tahajud untuk menjaga kesehatan dan dapat meningkatkan produktivitas kerja yang berbasis spiritualitas. Selain itu, shalat tahajud juga bermanfaat mempercepat tercapainya cita-cita serta rasa aman dan menguatkan jiwa serta menjadi sarana bertaubat.

Shalat tahajud ini juga memiliki keistimewaan karena tahajud adalah satu-satunya shalat sunnah yang dianjurkan langsung oleh Allah Swt dalam al-Quran, sehingga Rasulullah Saw tidak pernah absen mengerjakan shalat tahajud. Jika tidak sempat mengerjakannya pada malam hari beliau menggantinya pada siang hari.

Dalam mengerjakan shalat tahajud, tentu banyak rintangan yang kita hadapi hingga terkadang menyulutkan niat kita untuk bermunajat kepada Allah di malam hari. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar mudah dalam mendirikan shalat tahajud. Pertama, jangan memperbanyak makan dan minum karena hal ini akan menyebabkan malas dan mengantuk hingga terhalang berbagai kebaikan termasuk dalam mendirikan shalat tahajud.

Kedua, jangan menguras tenaga di waktu siang karena hal tersebut akan membuat kita kelelahan di malam hari sehingga menghambat pelaksanaan shalat tahajud. Tidur siang sedikit banyaknya diperlukan untuk membantu pengerjaan shalat tahajud.

Ketiga, hindari maksiat karena maksiat merupakan penyebab lemahnya kadar iman dan ibadah kepada Allah. Salah seorang tabi’in mengatakan, “Janganlah kalian mendurhakai (berbuat maksiat kepada) Allah di pagi hari, niscaya kalian akan mampu mengerjakan shalat malam (tahajud). Jadi terhindarnya diri dari maksiat akan membantu mendirikan shalat tahajud. Hal ini diperkuat dengan perkataan seorang ulama Sufyan Ats-Tsauri, “Saya terhalang melakukan shalat malam selama 5 bulan akibat sebuah dosa yang saya lakukan.”

Keempat, lakukan dengan bertahap karena sesungguhnya Allah lebih menyenangi ibadah yang sedikit namun berkelanjutan daripada ibadah banyak namun sesaat. Untuk perdana kita bisa memulai dengan dua rakaat dan terus menerus rutin mengerjakannya sampai sebulan. Lalu pada bulan berikutnya ditambah sedikit demi sedikit.

Dalam melaksanakan shalat tahajud yang dilakukan di malam hari setelah shalat isya’ dan setelah tidur walau hanya sebentar. Apabila kita mendalami hadis Rasulullah Saw, maka yang paling utama kira-kira jam 2 atau jam 3 sampai sebelum subuh, hal ini bertepatan dengan turunnnya rahmat dan ampunan Allah Swt.

Mudah-mudahan dengan telah terbitnya buku ini setidaknya akan memberikan sedikit pencerahan spiritual dan wawasan kita mengenai apa dan bagaimana shalat tahajud itu.

Akhirnya, insya Allah buku ini bermanfaat bagi kita dan sekaligus menjadi amal jariyah buat kita. Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pengantar Penerbit
Shalat tahajud adalah satu dari beberapa shalat sunnah yang sangat dianjurkan. Ulasan mengenai keistimewaan dan manfaatnya pun telah banyak disampaikan dalam berbagai mimbar, pengajian, media cetak, dan dunia maya. Semakin banyak umat Islam menjalankan shalat tahajud dan memberikan testimoni, kian banyak pula keutamaan yang terungkap.

Sepertiga malam terakhir adalah waktu paling afdhal, paling utama, untuk melaksanakan shalat tahajud. Di saat kebanyakan manusia sedang terlelap adalah waktu yang tepat untuk bermunajat kepada Sang Maha Pencipta. Memecah kesunyian dengan gerakan dan bacaan shalat, zikir yang didawamkan, dan doa yang dipanjatkan. Larut dalam komunikasi transendental dan merasakan kedekatan tanpa pembatas bersama Allah Swt.

Penerbit menyambut baik buku yang ditulis ustadz H. Hendra Zainuddin, M.Pd.I yang berjudul Hebatnya Shalat Tahajud: Dilengkapi Amalan dan Ijazah Setelah Shalat Tahajud ini. Karena buku ini memberikan penjelasan yang terinci tentang seluk beluk shalat tahajud disertai dengan amalan dan ijazah setelah shalat tahajud berdasarkan dalil-dalil syar’i. Dengan hadirnya buku ini diharapkan menjadi pedoman lengkap dalam melaksanakan shalat tahajud dengan benar dan mengantarkan untuk meningkatkan kekhusyukan dalam shalat.

Terima kasih kami ucapkan kepada penulis yang telah mengizinkan karya ini untuk dipublikasikan, sehingga buku ini dapat diedarkan ke tengah-tengah masyarakat yang sedang membutuhkan tuntunan dalam beribadah. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Penulis

Hendra Zainuddin, Al-Ustadz H. M.Pd.I - H. Hendra Zainuddin. M.Pd.I lahir pada 4 Desember 1973 di Palembang. Ia adalah putra kedua pasangan Drs. Zainuddin Thalib dan Hj. Rukmini. Sejak kecil, ia ditempa dengan pendidikan agama Islam baik di sekolah damupun di lingkungan keluarga. Ia menempuh pendidikan Dasar di SD 100 (tamat tahun 1986). Ia melanjutkan pendidikan di MTs II (tamat tahun 1989). Kedua lembaga pendidikan ini berada di kota Palembang. Kemudian, ia memperdalam ilmu agama di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura (tamat tahun 1994).

Selanjutnya ia menempuh studi diperguruan tinggi. Untuk jenjang pendidikan Strata Satu (S-1) di Fakultas Ushuluddin (tamat tahun 2000). Sementara jenjang Strata Dua (S-2) dengan konsentrasi di bidang Manajemen Pendidikan Islam (tamat tahun 2004). Keduanya merupakan lembaga Pendidikan IAIN Raden Fatah Palembang.



Daftar Isi

Sampul
Sambutan KH. Helmy ABD. Mubin, Lc
Pengantar Penulis
Pengantar Penerbit
Daftar Isi
1. Pendahuluan
2. Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Shalat
     A. Pengertian Dan Fungsi Shalat
     B. Macam-Macam Shalat
          1. Shalat Fardhu (Shalat Lima Waktu)
          2. Shalat Sunnah
     C. Pendidikan Akhlak Dalam Shalat
3. Hakikat Dan Dasar Hukum Shalat Tahajud
     A. Hakikat Shalat Tahajud
     B. Dasar Hukum Shalat Tahajud
4. Hebatnya Shalat Tahajud
     A. Manfaat Shalat Tahajud
     B. Keistimewaan Shalat Tahajud
     C. Tahajud Dan Kesehatan Mental
5. Kiat Mudah Mengerjakan Shalat Tahajud
     A. Penghambat Shalat Tahajud
     B. Menumbuhkan Gairah Shalat Tahajud
     C. Waktu Shalat Tahajud
     D. Berlama-Lama Dalam Shalat Tahajud
     E. Tips Mempermudah Shalat Tahajud
6. Kisah Inspiratif Pelaku Shalat Tahajud
     A. Kisah Pedang Malam Al-Fatih (Sang Pembuka)
     B. Umar Bin Abdul Aziz, Pemimpin Gemar Shalat Tahajud
     C. Imam Al-Junaid, Sang Sufi Taat Shalat Tahajud
     D. Kisah Pencuri Mengamalkan Tahajud
     E. Shalat Tahajud Dan Pertolongan Allah Swt
     F. Shalat Tahajud Atasi Depresi
     G. Meraih Beasiswa Sejak SMA Sampai S3
     H. Tahajud Sebagai Pintu Rezeki
     I. KH. M. Tindjani Djauhri, MA - Tahajud “Sumsum” Spiritualnya
     J. Tahajud Seorang Pengangguran
7. Penutup
8. Amalan Dan Ijazah Setelah Shalat Tahajud
Daftar Pustaka
TENTANG PENULIS

Kutipan

Bagian Hebatnya Shalat Tahajud
Ketika seseorang menggelar sajadah untuk menunaikan shalat tahajud, ia berada dalam kondisi layaknya orang yang melakukan meditasi dan relaksasi. Jika kita pernah mendengar lirik lagu tombo ati yang didendangkan budayawan kondang Emha Ainun Nadjib bersama kelompok musik Kiai Kanjeng, tahajud disebut sebagai salah satu pengobat hati. Sebab shalat sunnah yang ditunaikan di keheningan malam itu, mengantarkan orang yang menunaikannya menjadi lebih dekat dengan Allah Swt, hati yang dekat dengan Tuhannya adalah hati yang damai.

Orang yang rindu tahajud adalah orang yang mempunyai kadar keikhlasan lebih. ia rela untuk menghentikan kelelapan tidurnya dan bersimpuh pada sang Khalik. Al-Quran memuji mereka dengan menyebutnya sebagai orang-orang yang menjauhkan lambungnya dari tempat peraduan.

Tahajud diketahui sebagai ibadah yang ditunaikan pada malam hari, saat setiap orang mengistirahatkan tubuhnya dari kelelahan aktivitas di siang hari. banyak kalangan menyatakan bahwa idealnya masa tidur di malam hari adalah enam hingga delapan jam. Tidur di malam hari akan memberikan energi baru bagi seseorang untuk melakukan aktivitasnya di pagi hingga siang hari.

Namun kemudian muncul sebuah pendapat lain dari seorang ilmuwan bernama Ray Meddis. Ia menyatakan bahwa masa tidur yang sempurna hanyalah tiga hingga empat jam setiap harinya. Seseorang akan mengalami deep sleep sekitar tiga hingga empat jam saja. Tentu seorang muslim mampu memanfaatkan sisa masa tidur itu untuk memadu cinta dengan Allah Sang Ilahi Rabbi, melalui shalat tahajud. “Bangunlah untuk shalat di malam hari kecuali sedikit daripadanya. yaitu seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah alquran dengan perlahanlahan.” (QS. al-Muzammil: 2-4).

Seorang ilmuwan muslim asal Mesir, Fadhlalla Haeri, menyatakan bahwa ayat tersebut memberikan panduan bagi umat muslim untuk mencapai keseimbangan di sisa masa istirahatnya, tiga jam masa efektif tidur malam, maka ia pun semestinya bangun untuk menjalankan aktivitas yang bermanfaat. Bangun di waktu malam adalah salah satu aktivitas yang memberikan manfaat.

Lebih jauh, ia menambahkan, pada saat itu energi di dalam tubuh seseorang berada dalam kondisi rendah, medan refleksi juga begitu bersih, atau dalam tradisi India, kondisi seperti itu disebut sebagai tahap pembentukan kesadaran yang terjadi pada titik energi ketujuh atau cakra mahkota. Maka dampaknya akan meningkatkan intuisi seseorang dan kesadaran diri untuk mampu mengendalikan emosi negatif. Pada saat seseorang menggelar sajadah untuk menunaikan shalat tahajud, ia berada dalam kondisi layaknya orang melakukan meditasi dan relaksasi atas kelenjar pineal. Ini akan menspiritualisasikan intelektual seseorang disertai dengan kemampuan personal untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt serta menjalin hubungan yang harmonis dengan sesamanya.

Tak hanya itu, pada saat matahari terbenam, kelenjar pineal mulai bekerja dan memproduksi hormon melatonin dalam jumlah besar dan mencapai puncaknya pada pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari. Hormon inilah yang kemudian menghasilkan turunan asam amino trytophan dalam jumlah besar pula. Dalam kondisi tubuh yang demikian, shalat tahajud menjadi sarana untuk mempertahankan melatonin dalam jumlah yang stabil.

Hormon melatonin akan membentuk sistem kekebalan dalam tubuh dan membatasi gerak pemicu tumor seperti estrogen. Fadhlalla Haeri mengungkapkan bahwa pada masa kanak-kanak melatonin yang ada di dalam tubuh berjumlah 120 picogram. Namun jumlah tersebut akan semakin menurun pada usia 20-30 tahun. Selain secara alamiah, pengurangan jumlah melatonin di dalam tubuh juga diakibatkan adanya pengaruh eksternal, seperti; tidur larut, medan elektromagnetik, dan polutan kimia, misalnya pestisida, yang pada akhirnya menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi dan sakit kepala. Pada titik tertentu bahkan menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh.

Kafein yang terkandung di dalam kopi, teh hitam, dan soda tertentu juga akan menyebabkan kemampuan antioksidan melatonin berkurang. Keadaan ini akan membahayakan sel-sel tubuh saat seseorang tengah terjaga. Dengan demikian, kata Fadhlalla Haeri, yang harus menjadi perhatian adalah bukan kuantitas tidur seseorang untuk memberikan kebugaran pada tubuh, tetapi justru kualitas tidur, tiga jam adalah waktu yang cukup untuk itu.

Shalat tahajud tidak hanya memberikan pengaruh pada posisi melatonin. gerakan ibadah di sepertiga malam terakhir ini juga memberikan pengaruh tertentu pada tubuh. Setidaknya pada saat berdiri tegak dan mengangkat takbir secara tidak langsung akan membuat rongga toraks dalam paru-paru membesar. Ini akan menyebabkan banyak oksigen yang masuk ke dalamnya, ada kesegaran yang dirasakan ketika seseorang dapat menghirup udara segar ke dalam paru-parunya di keheningan malam itu. Pada saat sujud, seluruh berat dan daya badan dipindahkan sepenuhnya pada otot tangan, kaki, dada, perut, leher, dan jari kaki. proses ini dilakukan berulang-ulang sesuai jumlah rakaat shalat tahajud yang kita lakukan.