Tampilkan di aplikasi

Buku Al Mawardi Prima hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Mata Air Ramadhan

1 Pembaca
Rp 34.600 40%
Rp 20.760

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 62.280 13%
Rp 17.992 /orang
Rp 53.976

5 Pembaca
Rp 103.800 20%
Rp 16.608 /orang
Rp 83.040

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Puji syukur kepada Allah setiap waktu dan setiap saat. Dia telah mengalirkan nikmat yang tidak ada putus-putusnya. Satu nikmat saja tidak habis kita uraikan dengan kata-kata, dan kini datang lagi nikmat yang tak terkirakan besarnya, yaitu nikmat bulan Ramadhan.

Ramadhan adalah hadiah besar dari Allah untuk umat Muhammad Saw. Di bulan ini Al-Qur’an diturunkan. Di bulan ini pahala dilipatgandakan. Di bulan ini rahmat Allah digelar dan dihamparkan. Di bulan ini keberkahan disebarluaskan. Di bulan ini rezeki orang-orang yang beriman ditambahkan. Di bulan ini tidak ada kebaikan, kecuali dilipatgandakan balasannya. Pantas saja umat Islam sangat mengagungkan dan menunggu-nunggu kedatangannya.

Sungguh betapa besar dan betapa banyak karunia Allah dibagi-bagikan kepada orang beriman di bulan Ramadhan. Ramadhan yang datang sebulan bagi umat Islam ibarat sumber mata air yang tak bisa habis untuk seumur hidup. Karenanya, jangan sia-siakan bulan Ramadhan kecuali kita isi dengan berbagai aktivitas ibadah. Amalan di bulan Ramadhan banyak fadhilah-nya. Melakukan sebuah kegiatan di bulan Ramadhan banyak hikmahnya. Ramadhan memang luar biasa. Bacalah buku ini, Anda bisa mendapatkan banyak kebaikan di bulan Ramadhan. Anda akan mendapatkan mata air yang jernih dan tidak akan kering selama-lamanya.

Kepada Bapak KH. Muhammad Rusli Amin, MA, kami ucapkan terima kasih. Semoga buku ini menggugah kita untuk menghidupkan Ramadhan dengan amal-amal kebajikan, dan sesudah itu kita menikmatinya laksana menikmati mata air di saat dahaga di tengah-tengah padang pasir.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Muhammad Rusli Amin, KH, MA
Editor: Tim Al-Mawardi

Penerbit: Al Mawardi Prima
ISBN: 9786029247008
Terbit: Februari 2016 , 213 Halaman










Ikhtisar

Puji syukur kepada Allah setiap waktu dan setiap saat. Dia telah mengalirkan nikmat yang tidak ada putus-putusnya. Satu nikmat saja tidak habis kita uraikan dengan kata-kata, dan kini datang lagi nikmat yang tak terkirakan besarnya, yaitu nikmat bulan Ramadhan.

Ramadhan adalah hadiah besar dari Allah untuk umat Muhammad Saw. Di bulan ini Al-Qur’an diturunkan. Di bulan ini pahala dilipatgandakan. Di bulan ini rahmat Allah digelar dan dihamparkan. Di bulan ini keberkahan disebarluaskan. Di bulan ini rezeki orang-orang yang beriman ditambahkan. Di bulan ini tidak ada kebaikan, kecuali dilipatgandakan balasannya. Pantas saja umat Islam sangat mengagungkan dan menunggu-nunggu kedatangannya.

Sungguh betapa besar dan betapa banyak karunia Allah dibagi-bagikan kepada orang beriman di bulan Ramadhan. Ramadhan yang datang sebulan bagi umat Islam ibarat sumber mata air yang tak bisa habis untuk seumur hidup. Karenanya, jangan sia-siakan bulan Ramadhan kecuali kita isi dengan berbagai aktivitas ibadah. Amalan di bulan Ramadhan banyak fadhilah-nya. Melakukan sebuah kegiatan di bulan Ramadhan banyak hikmahnya. Ramadhan memang luar biasa. Bacalah buku ini, Anda bisa mendapatkan banyak kebaikan di bulan Ramadhan. Anda akan mendapatkan mata air yang jernih dan tidak akan kering selama-lamanya.

Kepada Bapak KH. Muhammad Rusli Amin, MA, kami ucapkan terima kasih. Semoga buku ini menggugah kita untuk menghidupkan Ramadhan dengan amal-amal kebajikan, dan sesudah itu kita menikmatinya laksana menikmati mata air di saat dahaga di tengah-tengah padang pasir.

Ulasan Editorial

Saya mengenal Chichi dalam kurun waktu tidak sedikit. Melihat dia tumbuh kadang penuh kekuatan, kadang dalam kebimbangan, juga kepedihan. Namun semua itu tidak tampak ketika dia berada di depan kelas, menginspirasi banyak orang & mengajak kita untuk mengenal kekuatan diri sendiri. Saya yakin, Insya Allah sekelumit pengalaman hidup yang ditulisnya dalam Kisah Pencinta Doa akan memacu kita untuk tidak pernah menyerah dalam doa, karena Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan

Direktur PT Jamsostek (Persero). / Ahmad Ansyori

First impression: well done sis ... very flowing and touching story. Rich of insightful references while present it in “funky” way... You are really damn good, resourceful & funky mom..  Finally, speechless... just my tears almost drop

Founder SEFT. / Ahmad Faiz Zainuddin

Kisah Pencinta Doa, merekam refleksi personal penulisnya atas berbagai persoalan hidup dengan mengutamakan kekuatan doa. Bukan sekadar catatan pribadi yang menarik untuk dibaca, dan mengundang sebaris senyuman, juga sarat akan makna & kritik sosial. Buku yang pantas dibaca siapa saja yang ingin menjadikan dirinya lebih baik dari waktu ke waktu dengan kekuatan doa

Founder Indonesia Heritage Foundation (IHF)- Sekolah Karakter) / Ratna Megawangi, PhD.,

Ditulis dengan cara sederhana dan modis sekali, buku ini menjadi bacaan wajib setiap pribadi. Kita sering berdoa, sayangnya kita sering tidak mendapatkan “hasil” yang memuaskan dari doa yang kita naikkan. Padahal doa mempunyai makna yang sangat positif. Mbak Chichi juga berdoa, tapi agaknya dia berdoa dari hati dan dengan kerendahan hati pula

Penulis buku “Allah Sang Tabib”) / (DR. H. Briliantono M. Sunarwo, SpOT;

Buku sahabatku yang sangat inspiratif sekaligus menggugah. Membuka mata dan hati saya, melihat sisi yang paling dalam dari seorang sahabat, yang tersembunyi dan memang tidaklah tampak di setiap perjumpaan. Sekian panjang tahun mengenalnya, saya baru saja “mengenalnya” setelah membaca buku ini. Dahsyat! Kuasa Maha Agung ditampilkan kembali.. Kisah Pencinta Doa mampu membantu pasien-pasien saya ikut terbakar dalam proses penyembuhan yang luar biasa. Chichi Sukardjo, sahabatku, Tuhan senantiasa memberkatimu di sepanjang hidupmu dengan karya-Nya

Medical Hypnotherapist / Dr. Ivan Nurdin

Banyak buku yang sudah ditulis Chichi. Isinya indah, menggetarkan sukma. Bukunya kali ini mampu membawa kita ke berbagai cuaca hati. Kadang panas, dingin, sejuk, bahkan juga badai menerjang. Kita diajak berkelana ke tempat yang tinggi, rendah, naik, turun seperti tengah mengikuti sessi hypnotherapy. Betul-betul mengasyikkan!

Direktur KADIN / Iesje Latief

Membaca Kisah Pencinta Doa, seperti lagi ‘ngobrol’ dengan Chichi, karena buku ini ditulis dengan bahasa sehari-hari, sekaligus disisipi kutipan-kutipan cerdas dari penulis terkenal_yang saya yakin idola Chichi_, serta petikan ayat-ayat Al-Qur’an dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Begitu dekatnya bayangan saya dengan si penulis sewaktu membaca kisah-kisah yang ditulisnya, sehingga saya sempat ‘kecewa’ dengan pemilihan kata ganti orang pertama yang dipakai Chichi di buku ini, terutama di bagian pertama yang bertajuk ‘Doyan Susah’.

“Duh, Chi, kalo mau menggambarkan perilaku yang tak sesuai dengan ajaran Islam, jangan dengan menjelek-jelekkan orang lain dong,” begitu kesan pertama saya, yang muncul karena demikian ‘dekat’nya sosok penulis yang seolah-olah ada di depan saya.

Tapi setelah masuk ke bagian kedua, saya baru menyadari, bahwa ini adalah kumpulan kisah pendek dari berbagai karakter, yang semuanya dituturkan dengan memakai kata ganti orang pertama.

Menyentuh. Demikian malah kesan berikutnya yang muncul setelah membaca bagian-bagian selanjutnya. Khususnya bagian ketiga, ‘Belajar Dari Siti Hajar’, yang nyaris membuat saya menangis.

Sebagai seorang istri, saya juga mempunyai ketakutan yang sama apabila mengalami musibah seperti yang dialami tokoh di kisah tersebut, Tina. Tapi kisah itu sekaligus mengingatkan saya bahwa Tuhan tidak tidur, Dia selalu ada di dekat kita, asal kita pun selalu berusaha mencari- Nya.

Bagi saya yang baru mulai mempelajari agama Islam, buku Kisah Pencinta Doa tulisan Chichi Sukardjo ini, membuat saya semakin bergairah mempelajari lebih dalam lagi agama Islam. Gaya dan pemilihan bahasanya yang lugas, santai dan mengalir, serta pilihan kutipan dan kisah dari Al-Qur’an yang dicermatinya, mampu membuat saya semakin ingin memahami ajaran Islam. Dan saya yakin, bagi pembaca yang sudah lama menjalankan ajaran-ajaran Islam pun, akan merasakan kesejukan yang sama setelah membaca buku ini.

Selamat Chi, buku ini saya yakin akan membawa banyak manfaat bagi para pembacanya. Teruslah tumbuh dan berkarya!

(TV Production Specialist, Voice of America-USA) / Nia ‘ntes’ Iman-Santoso

Belum pernah saya temukan pada buku manapun yang saya baca, saya dapat memperoleh beberapa manfaat ilmu dalam satu buku sekaligus. Kecuali pada Kisah Pencinta Doa.

Walau ditulis dengan bahasa gaul abiz, namun sarat makna agama, ilmu psikologi juga filosofi kehidupan. Inspirational, indeed!

(pegawai negeri & pemerhati masalah religi) / Prio Anggoro

Kumpulan pengalaman yang terangkai lugas dalam Kisah Pencinta Doa, memberikan energi positif bagi mereka yang haus secara spiritual.

Keluasan wawasan Chichi, ditambah pemikiran yang menggelitik, idealis-namun tetap realistis, menyadarkan kita akan keistimewaan doa

Founder Insan Kamil Foundation / Fleur Paumen, M.Psi

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Segala Puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad Saw yang kita harapkan syafaatnya pada hari Kiamat. Karena rahmat dan pertolongan Allah-lah, penulis bisa menyelesaikan penulisan buku ini, yang diberi judul “MATA AIR RAMADHAN.” Sesungguhnya bulan Ramadhan dengan berbagai ibadah dan keberkahan yang ada di dalamnya, dengan keutamaan-keutamaan yang dimilikinya, dengan kebaikan-kebaikan yang diberikannya, adalah ibarat mata air yang akan menyejukkan hati dan menghilangkan dahaga jiwa manusia.

Kehadiran bulan Ramadhan sekali dalam setahun, bukan semata-mata untuk melakukan kewajiban menahan lapar dan haus pada siang hari, akan tetapi lebih dari itu, Ramadhan harus menjadi sekolah spiritual bagi umat Islam, untuk meningkatkan kualitas diri, menjadi manusia seutuhnya. Untuk kepentingan itulah, buku ini penulis dedikasikan, melengkapi buku-buku tentang Ramadhan dan Ibadah Puasa yang telah ada. Kiranya, kehadiran buku ini menjadi bagian dari amal shaleh yang diridhai Allah.

Perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih dari hati yang paling dalam kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga buku ini terbit dan sampai ke tangan pembaca sekalian. Yang paling utama kepada keluarga, atas dukungan dan segala pengorbanan yang telah diberikan. Kepada keluarga besar Al-Mawardi Prima: Bapak H. Evi Afrizal Sinaro, Bapak H. Saifuddin Aman, Abdul Hanan Al-Hasany, Fieq Faiq dan semua teman lainnya di Al-Mawardi.

Dan tidak kalah pentingnya adalah para pembaca setia buku-buku penulis, yang tidak semata-mata bersedia membaca, tapi juga telah berkenan untuk membelinya. Penulis sampaikan penghargaan dan terima kasih setinggitingginya. Semoga Allah Swt membalas dengan pahala yang besar. Amien ya Allah amien.

Daftar Isi

Sampul
Pengantar Penerbit
Pengantar Penulis
Daftar Isi
Marhaban
     Kebaikan Bertaburan di Bulan Ramadhan
     Keagungan Ramadhan Pada Hari Kiamat
     Ibadah Puasa Menemani Di Dalam Kubur
     Doa Menyambut Ramadhan
Meminang Bidadari Surga
     Kecantikan Bidadari Surga
     Laksana Yaqut dan Marjan
     Kemanjaan Bidadari Surga
Iman
     Iman dan Kepatuhan
     Orang Beriman Pasti Diuji Allah
     Kisah Tentang Abu Qais
     Kelezatan Ibadah
     Ketaatan Beribadah Seorang Budak
Takwa
     Puasa Sebagai Ujian Iman
     Ingat Hari Kemudian
     Pengawasan Malaikat
     Bulan Ramadhan dan Kitab Allah
     Puasa Nabi-nabi Allah
     Bersedekah
     Mendirikan Shalat
     Menunaikan Zakat
     Menepati Janji
     Bersabar
     Mengendalikan Marah
     Suka Memaafkan
     Bertobat pada Allah
     Doa Memohon Ketakwaan
Rahmat
     Betapa Luasnya Rahmat Allah Swt
     Al-Qur’an adalah Rahmat Allah
     Meraih Rahmat Allah dengan Meneladani Rasulullah Saw
     Menghadapi Hari Kiamat Berbekal Cinta Pada Allah dan Rasul
     Meneladani Rasulullah Sawdi Bulan Ramadhan
     Kasih Allah Kepada Hamba-Nya,Melebihi Kasih Ibu Kepada Anaknya
     Allah Swt Mendahulukan Rahmat dari Siksa-Nya
     Segala Sesuatu Terjadi Dengan Rahmat Allah Swt
     Doa Memohon Rahmat Allah
Maghfirah
     Ingat Allah,Maka Ia Segera Bertobat
     Ia Memberikan Kedua Bola Matanya Kepada Laki-Laki Yang Terpesona Padanya
     Hai Pendosa, Jangan Berputus Asa,Pintu Tobat Selalu Terbuka
     Kegembiraan Allah Atas Orang Yang Bertobat
     Doa Memohon Ampunan Atas Dosa
Setan
     Berlindung Pada Allah Dari Godaan Setan
     Jebakan-Jebakan Setan
     Menangkap dan Memenjarakan Iblis
     Nasihat Iblis
     Setan Menyamar Sebagai Ahli Ibadah
     Doa Memohon Perlindungan Dari Godaan Setan
Lapar
     Lapar yang Membuat Sehat
     Lapar Sebagai Keadaan Sehari-hari Rasulullah Saw
     Mengetuk Pintu Surga Dengan Rasa Lapar Dan Haus
     Lapar Menyadarkan Akan Kelemahan Diri
     Melatih Kepekaan Perasaan
Lidah
     Selamat Atau Celaka Karena Lidah
     Bicaralah Seperlunya Saja
     Janganlah Mengolok dan Mencela
     Janganlah Menggunjing
Al-Qur’an
     Ramadhan, Bulan Al-Qur’an
     Hadiah Terindah Untuk Pembaca Al-Qur’an
     Al-Qur’an Adalah Undangan Allah
Doa
     Manusia Makhluk Lemah
     Berdoa Dengan Doa-doa yang TelahDikabulkan Allah
Kedermawanan
     Ramadhan Bulan Kedermawanan
     Meneladani Kedermawanan Allah Dan Rasul
     Agar Tidak Menyesal Menjelang Kematian
     Hadiah Terindah Untuk Orang yang Berderma
     Tentang Penulis

Kutipan

Meminang Bidadari Surga
Telah tiba saatnya untuk meminang bidadari surga. Itulah bulan Ramadhan. Bulan yang disediakan Allah untuk orang-orang beriman, dengan kewajiban ibadah puasa yang ada di dalamnya, dan juga berbagai ibadah lain yang diperintahkan agar diperbanyak pelaksanaannya pada bulan Ramadhan. Betapa mulia dan agung balasan untuk orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan.

“Sesungguhnya surga dihiasi dan diperindah dari tahun ke tahun berikutnya. Ketika hendak memasuki bulan Ramadhan, maka bidadari berkata, ‘Wahai Rabb, jadikan untuk kami pada bulan ini, suamisuami dari hamba-Mu yang menyejukkan hati kami, dan mereka juga senang bersama kami.” (HR. Thabrani).

”Sesungguhnya bidadari berseru pada bulan Ramadhan, “Adakah orang yang melamarku kepada Allah, sehingga Dia menikahkan orang itu denganku?” (Dikutip dari Ibnu Rajab al-Hanbali).

‘Mahar’ untuk meminang bidadari surga adalah shalat malam yang panjang, yang biasanya dilakukan pada bulan Ramadhan, lebih banyak daripada di luar bulan Ramadhan. (Ibnu Rajab al-Hanbali). Dan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk diperbanyak pada bulan Ramadhan adalah qiyaam Ramadhan atau shalat tarawih.

Rasulullah Saw senang melakukan qiyaam Ramadhan, tanpa bermaksud menetapkan sebagai kewajiban. Lalu beliau bersabda, “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan penuh ketulusan, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Jama’ah, dari Abu Hurairah).

“Rasulullah Saw tidak pernah menambah jumlah rakaat shalat malam, baik dalam bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan, lebih dari sebelas rakaat.” (HR. Bukhari).

“Ibnu Abbas melaksanakan shalat tarawih sebanyak dua puluh rakaat.” (Riwayat Baihaqi).

“Pada masa khalifah Umar bin Khattab, kaum Muslim melakukan shalat tarawih sebanyak dua puluh tiga rakaat.” (Riwayat Imam Malik).