Ikhtisar
Siapakah manusia paling bahagia di dunia ini? Dalam pandangan kebanyakan orang, manusia paling bahagia adalah; mereka yang bergelimang harta dan kekayaan, memiliki pangkat dan jabatan tinggi, ilmunya luas, dan memiliki popularitas tinggi. Inilah beberapa hal yang dianggap banyak orang merupakan sumber-sumber kebahagiaan. Bila ada seorang manusia memiliki semua itu maka dialah manusia paling bahagia di atas muka bumi ini.
Benarkah harta kekayaan, pangkat dan jabatan, ilmu, dan popularitas merupakan unsur penentu yang akan membuat manusia bahagia? Sekali lagi, di mata kebanyakan manusia memang, ya. Sehingga tidak usah heran jika mereka menghabiskan seluruh hidupnya untuk memburu semua itu. Alasannya tidak lain, mereka ingin mendapatkan kebahagiaan hidup. Banyak orang beranggapan, dengan memiliki harta, pangkat dan jabatan yang tinggi serta popularitas maka hidup akan bahagia.
Ternyata anggapan kebanyakan manusia tentang sumber kebahagiaan itu semuanya salah. Banyak di antara manusia yang telah mencapai dan memiliki semua itu ternyata tidak merasakan hidup yang bahagia. Mereka malah menjerumuskan diri ke lembah narkotika yang merusak akal dan menjanjikan kebahagiaan sesaat. Atau menjalani kehidupan yang tidak normal seperti pergaulan bebas, free sex, dugem dan lainnya.
Christina Onassis, putri miliarder terkenal asal Yunani, Aristotle Onassis tidak menemukan kebahagiaan dalam limpahan harta warisan dari ayahnya. Ia berkali-kali menikah dengan alasan ingin mencari kebahagiaan tetapi tidak ditemukannya. Sampai akhirnya ia bersumpah untuk tidak menikah lagi dan menjalani hidup dengan caranya sendiri. Ia menghabiskan umurnya dengan mengunjungi berbagai kota di dunia. Ia masih mencari kebahagiaan, tapi tidak ditemukannya pada materi yang dimilikinya. Christina putus asa, frustrasi, dan ia pun ditemukan tewas bunuh diri di sebuah kamar hotel di Argentina.
Pendahuluan / Prolog
Pendahuluan
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. Zat yang mendengar dan mengabulkan setiap doa hamba-hamba-Nya, Zat yang membolak-balikkan hati manusia, yang memiliki kekuasaan untuk meninggikan dan merendahkan derajat siapapun yang dikehendaki-Nya. Dialah yang mampu memberi kebahagiaan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan mencabutnya dari siapa saja yang dikehendaki-Nya. Siapa saja yang ditunjuki-Nya ke jalan kebaikan maka tidak ada yang bisa menghalanginya, dan siapa saja yang disesatkan-Nya maka tidak ada yang bisa menunjukinya.
Shalawat dan salam semoga tercurah keharibaan baginda Rasulullah Muhammad Saw yang telah me-ngajarkan kepada kita semua cara hidup yang diridhai Allah yang akan mengantarkan pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Juga kepada keluarganya, para Sahabatnya, Tabi’in, dan kita semua semoga termasuk di dalamnya.
Atas rahmat, karunia, dan pertolongan Allah Swt, Alhamdulillah penulis bisa menyelesaikan sebuah buku tentang zikir dan doa yang diberi judul “Meraih Kebahagiaan Hidup Dengan Zikir dan Doa.” Buku ini dipersembahkan bagi kaum Muslimin yang ingin menggapai kebahagiaan secara hakiki yakni kebahagiaan di dunia dan akhirat yang senantiasa kita minta dalam doa kita:
“Duhai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Baqarah [2]: 201)
Dalam buku ini dijelaskan seperti apa arti kebahagiaan yang hakiki itu dan cara menggapainya. Hal ini penting karena di masa sekarang ini banyak orang yang keliru mengartikan kebahagiaan. Sering orang mengatakan bahwa kebahagiaan itu sumbernya adalah materi. Jika seseorang sudah mapan secara materi maka dianggap sudah bahagia hidupnya. Padahal kebahagiaan tersebut hanyalah semu belaka. Kebahagiaan yang sesungguhnya bagi seorang mukmin adalah manakala ia hidup dalam ridha Allah Swt. Dan untuk mendapatkan ridha Allah kita harus menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.
Buku ini juga berisi kumpulan beberapa zikir dan doa yang diambil dari Al-Qur’an dan Sunnah, yang bisa mengantarkan manusia kepada kebahagiaan dalam hidupnya. Karena kebahagaiaan yang hakiki itu bukan hanya dirasakan oleh fisik semata tetapi juga hati. Kebahagiaan yang hakiki akan dirasakan baik lahir maupun batin. Allah Swt menegaskan bahwa zikir akan menenangkan hati:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 28).
Pada ayat di atas Allah Swt menegaskan bahwa ketenteraman dan kebahagiaan hati itu akan bisa dicapai dengan zikir. Jika kita menginginkan apapun termasuk ingin hidup bahagia, mintalah pada Allah. Dia pasti mengabulkan setiap doa yang dipanjatkan, sebagaimana tercatat dalam firman-Nya:
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir [40]: 60)
Manusia hanya bisa berupaya dan berusaha semaksimal mungkin, tapi Allah jualah yang menentu-kan segala-galanya. Maka hendaknya kita terus berupaya dan berdoa kepada Allah Swt. Ingat, Allah itu tidak akan pernah bosan untuk diminta. Berbeda dengan manusia yang mudah bosan jika sering diminta. Buku ini penting bagi siapa saja yang ingin mencapai puncak kebahagiaan dunia dan akhirat. Insya Allah jika kita berupaya mengamalkan apa-apa yang ada dalam buku ini; baik upaya mencapai kebahagiaan; berzikir dan berdoa maka Allah Swt akan memberikan kebahagiaan itu.
Akhirnya hanya kepada Allah lah kami memohon ampun atas segala kelalaian dan kealpaan kami, yang benar datang dari Allah dan yang salah dari kami sendiri yang dhaif ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan menjadi amal jariyah bagi penulis, keluarga, kedua orang tua penulis, para guru, dan siapapun yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan buku ini. Wallahul muwaffiq ilaa aqwaamith thariq.
Daftar Isi
Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Siapakah Orang Yang Paling Bahagia?
Orang Yang Paling Bahagia
Kebahagiaan Sejati
Rahasia Ketenteraman Hati
Iman Sumber Kebahagiaan
Lupa Kepada Allah Swt Mengakibatkan Kegelisahan
Ingat Allah Selalu
Terlalaikan Dunia Penyebab Kesengsaraan
Meraih Kebahagiaan Dengan Berzikir
Perintah Berzikir
Hakikat Zikir
Zikir Membawa Ketenangan Dan Kebahagiaan
Zikir Membawa Ketenteraman
Manfaat Zikir
Zikir-zikir Pilihan Untuk Mencapai Kebahagiaan Hidup
Zikir Al-Qur’an
Khasiat dan Keutamaan Zikir Al-Qur’an
Zikir-zikir Pilihan Dalam Al-Qur’an
Meraih Kebahagiaan Dengan Berdoa
Hakikat Doa
Berdoa dan Berusaha
Doa-Doa Pilihan Untuk Menggapai Kebahagiaan Hidup
1. Doa Sapu Jagat
2. Doa Mohon Terhindar Dari Siksaan
3. Doa Nabi Ibrahim As Untuk Kemakmuran
4. Doa Nabi Musa Agar Terbebas Dari Kesulitan Hidup
5. Doa Nabi Yunus
6. Doa Agar Diberi Keturunan Yang Shaleh
7. Doa Para Malaikat Pemikul ‘Arsy
8. Doa-doa Agar Bisa Melunasi Hutang
9. Doa Agar Terlepas Dari Kebingungan Dan Kesusahan
10. Doa Sayyidina Ali Untuk Menghilangkan Kesusahan
11. Doa Agar dikabulkan Segala Cita-Cita
12. Doa Memohon Keberkahan Dalam hidup
13. Doa Mohon Mendapatkan Semua Kebaikan
14. Doa Mohon Diberi Rezeki Yang Cukup
15. Doa Mohon Kebaikan
16. Doa Dijauhkan Dari Khianat
17. Doa Mohon Dibebaskan Dari Hutang
18. Doa Mendapat Keridhaan Allah
19. Doa Mohon Diberi Rezeki Yang Baik
20. Doa Mohon Diberi Kelapangan Hati
21. Doa Mohon Diberi Tempat Yang Mulia
22. Doa Mohon Diberi Tempat Terbaik
23. Doa mohon diberi kebahagiaan dalam keluarga
24. Doa Mensyukuri Nikmat
25. Doa Mohon Terhindar Dari Fitnah
26. Doa Mohon Ditunaikan Segala Permohonan
27. Doa Mohon Diberi Kemudahan Dalam Setiap Urusan
28. Doa Mohon Diberi Kebaikan Dalam Segala Keadaan
29. Doa Memohon Pemeliharaan Dari Allah
30. Doa Memohon Dicukupi dan Dilindungi
31. Doa Memohon Diberi Kesehatan
32. Doa-Doa Setelah Shalat Rawatib
Waktu, Kondisi, dan Tempat Mustajabnya Doa
Pertama, Pada Bulan Ramadhan Terutama Malam Lailatul Qadr
Kedua, Pada Pertengahan Malam Terakhir
Ketiga, Saat Antara Adzan dan Iqamat
Keempat, Saat Berkecamuk Di Medan Perang
Kelima, Saat Bersujud Dalam Shalat
Keenam, Saat Bangun Dari Tidur (Ketika Tidur Dalam Keadaan Suci)
Ketujuh, Doa Seorang Anak Shaleh
Kedelapan, Ketika Berdoa Dengan Mengucap
Kesembilan, Berdoa Setelah Memuji Allah dan Bershalawat
Kesepuluh, Ketika Berdoa Dengan “Al-Asma’ul Husna”
Kesebelas, Berdoa Setelah Melontar Jumrah Kecil
Kedua Belas, Berdoa Pada Hari ‘Arafah
Ketiga Belas, Ketika Berkumpulnya Umat Islam Dalam Majelis Zikir
Keempat Belas, Doa Orang Yang Sedang Dalam Perjalanan (Musafir).
Kelima belas, Doa Orang Yang Berpuasa Hingga Ia Berbuka.
Keenam Belas, Sesaat Pada Hari Jum’at.
Ketujuh Belas, Berdoa Antara Waktu Shalat Maghrib dan Isya.
Adab Dalam Berdoa
Daftar Pustaka
Tentang Penulis
Blank Page
Kutipan
Adab Dalam Berdoa
Saat kita berdoa hendaknya kita memperhatikan adab-adabnya. Menjaga adab-adab dalam berdoa merupakan hal penting agar doa kita dikabulkan. Di samping itu, kita berdoa adalah meminta kepada Dzat yang Maha Agung dan Maha Suci, maka sudah selayaknya kita menampakkan sikap dan kesopanan sebagai layaknya orang meminta. Ada beberapa adab dalam berdoa yang diajarkan oleh Rasulullah Saw:
Pertama: Menjauhi makanan, minuman dan pakaian yang diperoleh dari hasil yang haram. Dalam hadits Abu Hurairah disebutkan: “...Kemudian Rasulullah Saw menyebutkan seorang lelaki yang telah menempuh perjalanan yang panjang, dalam keadaan kusut masai lagi berdebu. Ia membentangkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku!” Sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan ia diberi makan dari yang haram, lalu dari mana doanya akan dikabulkan? (HR. Muslim)
Kedua: Ikhlas hanya kepada Allah dalam berdoa. Allah Swt berfirman: “Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).” (QS. Al-Mukmin [40]:14)
Ketiga: Bertawassul dengan amalan shaleh yang pernah dilakukan. Imam Bukhari meriwayatkan hadits tentang kisah tiga orang yang terperangkap dalam gua, tidak bisa keluar darinya, kemudian masing-masingnya berdoa kepada Allah dengan menyebut amalan shaleh yang pernah mereka lakukan hingga akhirnya Allah memerintahkan batu yang menutupi mulut gua tersebut agar bergeser hingga mereka bertiga dapat keluar darinya.
Keempat: Menghadap kiblat. Imam Muslim meriwayatkan dari Amr bin ‘Ash yang berkata: “Rasulullah Saw membaca firman Allah tentang doa Nabi Ibrahim: “Wahai Rabbku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak manusia maka siapa yang mau mengikutiku berarti ia termasuk golonganku.” Nabi Isa As berkata: “Jika Engkau mengazab mereka maka sungguh mereka adalah hamba-hamba-Mu dan jika Engkau mengampuni mereka maka sesungguhnya Engkau adalah Maha Perkasa lagi memiliki hikmah.”
Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya seraya berdoa: “Ya Allah, umatku, umatku. Dan beliau menangis.”