Tampilkan di aplikasi

Asma' binti Yazid juru bicara wanita

Majalah Arrisalah - Edisi 234
1 Februari 2021

Majalah Arrisalah - Edisi 234

Microfon.

Arrisalah
Beliau adalah Asma’ binti Yazid bin Sakan bin Rafi’ bin Imri’il Qais bin Abdul Asyhal bin Haris Al Anshariyyah, Al Ausiyyah Al Asyhaliyah. Beliau adalah seorang ahli hadis yang mulia, seorang mujahidah yang agung memiliki kecerdasan, dien yang bagus dan ahli argumen, sehingga beliau dijuluki sebagai “juru bicara wanita.”

Diantara sesuatu yang istimewa yang dimiliki oleh Asma’ Radhiyallahu ‘Anha adalah kepekaan inderanya dan kejelian perasaannya serta kehalusan hatinya. Selebihnya dalam segala sifat sebagaimana yang dimilki oleh wanitawanita islam yang lain yang telah lulus dari madrasah nubuwwah yakni tidak terlalu lunak (manja) dalam berbicara, tidak merasa hina, tidak mau dianiaya dan dihina, bahkan beliau adalah seorang wanita yang pemberani…tegar…mujahidah, beliau menjadi contoh yang baik dalam banyak medan peperangan.

Asma’ Radhiyallahu ‘Anha mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pada tahun pertama hijrah dan beliau berbai’at kepadanya dengan bai’at islam. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membai’at para wanita dengan ayat yang tersebut dalam surat Mumtahanah.

Beliau termasuk yang difirmankan Allah : “Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatupun dengan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anakanaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Mumtahanah 12).
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI