Tampilkan di aplikasi

Tolak bala, bentuk materialisasi doa?

Majalah Asy Syariah - Edisi Khusus 03
21 Agustus 2019

Majalah Asy Syariah - Edisi Khusus 03

Tolak Bala Materialisasi Doa?

Asy Syariah
Sebagian orang melakukan tolak bala dengan meletakkan suatu benda di salah satu sisi rumahnya atau bahkan pada tubuhnya. Di antara mereka ada yang meletakkan cabai dan bawang di atas genting, atau beberapa jenis masakan atau sayuran. Tujuan mereka adalah menolak marabahaya atau bencana yang mereka khawatirkan. Tradisi ini telah berlangsung lama di beberapa daerah di negeri ini.

Sebagai seorang muslim, mari kita melihat tinjauan agama terhadap tradisi tersebut. Tentu saja, seorang muslim akan senantiasa menimbang sesuatu dengan tolok ukur al-Qur’an dan hadits Nabi. Apabila kita merujuk kepada kedua sumber agama tersebut, kita tidak akan mendapati legitimasi atau pembenaran terhadap praktik di atas. Kita akan mendapati bahwa dalam menolak bala, seorang muslim diajari untuk langsung memohon kepada Allah.

Sebab, seorang muslim berkeyakinan bahwa Allah-lah yang menguasai alam semesta dan Allah-lah yang mengaturnya sehingga segala hal yang terkait dengan alam ini kita kembalikan kepada-Nya. Maka dari itu, demi menghindarkan diri dari suatu marabahaya atau bencana, seorang muslim akan memohon kepada Allah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Dalam keyakinan seorang muslim, tidak ada yang mampu mengatur alam kecuali hanya Allah.

Adapun praktik tradisi seperti yang kami sebutkan di atas, kepada siapa sesungguhnya pelaku memohon tolak bala? Jika dia berkeyakinan bahwa ada kekuatan gaib selain Allah yang akan melakukan tolak bala setelah dia meletakkan benda-benda tersebut, hakikatnya dia telah memohon kepada selain Allah. Artinya, dia telah berdoa kepada selain Allah untuk tolak bala tersebut. Ini merupakan perbuatan syirik akbar atau syirik besar. Allah berfirman,

“Dan janganlah kamu menyembah sembahan selain Allah l yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudarat kepadamu; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim.” (Yunus: 106)
Majalah Asy Syariah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI