Komunitas Bakery Resto Cafe
Dalam salah satu pesan di grup whatsapp saya beberapa waktu lalu, saya membaca terjadi penurunan sewa ruang di berbagai pusat perbelanjaan. Penurunan ini terus berlanjut karena tenant-tenant besar yang membawa banyak brand juga banyak yang tidak melanjutkan sewa ruangnya di beberapa mall yang berkategori ramai dan premium. Bagi saya tanda-tanda itu menjadi menarik untuk saya pelajari,
Pertanyaan pertama adalah, apakah penurunan tersebut karena daya beli pasar yang menurun atau terjadi perubahan pola belanja dari mendatangi toko fisik ke tempat belanja daring (Online)? Jumlah pengguna internet saat ini di Indonesia menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia adalah 143,26 juta jiwa. Maka jika dikatakan ada pengaruhnya pembelian via daring terhadap pembelian via toko fisik saya meyakini itu. Namun seberapa besar pengaruhnya dan apakah berlaku untuk semua jenis barang?
Saya belum menemukan data pengaruh perubahan pembelian dari belanja langsung ke toko fisik berubah ke belanja melalui daring. Saya merefleksi diri saya dan melihat kebiasaan belanja di anggota keluarga dan rekan-rekan kantor saya. Bebarapa tahun lalu anak saya masih memaksa saya untuk pergi ke mall untuk melihat-lihat sepatu yang dia sukai, namun sekarang permintaan itu semakin berkurang. Dia semakin rajin juga memesan makanan via Go-Food.
Saya tetap memerlukan ke toko fisik untuk membeli sepatu guna memastikan ukuran dan rasa yang saya alami saat encoba sepatu secara langsung. Hal ini penting karena saya memakai sepatu untuk kegiatan fungsional yaitu olahraga lari. Jika ukuran sepatu kebesaran atau kekecilan maka kegiatan lari saya akan terganggu. Istri saya semakin ramai menerima pesanan kue bolu gulung sederhana yang dibuatnya dari sahabat-sahabatnya.
Rekan-rekan di kantor saya ketika belanja kebutuhan kantor, entah itu peralatan fotografi, peralatan komputer, sekarang tidak mengkhususkan diri lagi ke Mangga Dua, pusat penjualan komputer, namun memesannya di toko daring dengan harga yang miring. Saya bahkan meminta faktur pajak untuk pembelian peralatan kantor tersebut dan sanggup disediakan, yang mana hal ini sulit saya minta kalau berbelanja di toko fisik.
Data target pertumbuhan ekonomi di tahun 2018 yang 5,4 persen, walau ini terasa moderat, bagi saya ini merupakan hal yang bagus dan optimis karena daya beli ditunjang kegiatan konsumsi rumah tangga yang besar dari penduduk sejumlah 262 juta jiwa. Melihat perilaku diri saya, keluarga saya dan rekan-rekan di kantor dalam berbelanja, maka menurut saya usaha seperti bakery-resto dan cafe masih menggembirakan walau bukan tanpa catatan.
Apa catatannya? Inovatif, berikan layanan dan produk yang berkualitas prima karena pengunjung sudah datang ke tempat anda saat ini nilai pengorbanannya semakin tinggi, dan tetap bersemangat tinggi dalam jangka panjang unruk menjalankan usaha Anda secara tekun. We make things easier!!!