Mengoptimalkan Positioning dan Format Radio. Eksistensi stasiun radio tak lepas dari peran positioning dan menata format radio yang dikelola. Positioning yang boleh dibilang sebagai upaya agar pendengar yang akan diraih sesuai dengan citra yang dikehendaki.
Salah satu upayanya adalah membuat format acara yang akan diudarakan kepada pendengar, sehingga antara positioning dan format akan membentuk citra stasiun penyiaran. Tentunya, perlu perhatian tinggi saat menyusun format karena radio senantiasa ada di alam persaingan.
Untuk itu, pengelola senantiasa dituntut memperhatikan faktor persaingan penyiaran radio, geografis (perkotaan atau pedesaan) – demografis (usia, status ekonomi, pendidikan) – psikografis (gaya hidup) untuk mengelompokkan pendengar secara psikografis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan populasi dan demografi pendengar akan dipengaruhi oleh ketertarikan pendengar terhadap program-program yang disajikan. Ketertarikan itu disebabkan oleh kebutuhan dan keinginan pendengar, misalnya, pagi hari mereka membutuhkan info kemacetan lalu lintas, siang hari mereka mengganti saluran radio untuk mendengarkan musik.
Malamnya mungkin terpenuhi keinginannya di stasiun penyiaran radio sesuai program yang ingin didengar, contohnya adalah acara obrolan ringan kehidupan, edu-sex-kasi dan talkshow menarik lainnya. Hal inilah yang dikupas Dr. Harliantara sebagai penulis materi fokus edisi ini. Paparannya diiringi sejumlah artikel menarik lainnya. Semoga apa disajikan Broadcastmagz pada edisi ini selalu bermanfaat dan menginspirasi