Tampilkan di aplikasi

Buku Buku Sekolah Elektronik (BSE) hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Bahasa Indonesia 2
Baca   Unduh

Bahasa Indonesia 2

SMK Kelas XI - KTSP 2006

Saat ini di kawasan Asia, diperkirakan 4,9 juta orang hidup dengan HIV/AIDS termasuk 440.000 kasus baru pada tahun lalu. Sekitar 300.000 orang meninggal akibat berbagai penyakit terkait AIDS. Asia Tenggara sendiri memiliki tingkat prevalensi tertinggi di Asia dengan luas wilayah endemis bervariasi antarnegara.

Ketika epidemi di Kamboja, Myanmar, dan Thailand menunjukkan penurunan prevalensi HIV, di Indonesia dan Vietnam justru meningkat pesat. Mayoritas kasus infeksi baru di Indonesia dan Vietnam disebabkan pemakaian narkotika, psikotropika, dan zat-zat adiktif lainnya (napza), terutama penggunaan jarum suntik injecting drug use (IDU), dan hubungan seks tidak aman.

Dalam sepuluh tahun terakhir, peningkatan kasus HIV di Indonesia sungguh mencengangkan. Jika tahun 1998 jumlah kumulatif kasus HIV baru 591 orang, pada September 2007 jumlahnya telah mencapai 5.904 orang. Sejak Januari hingga September 2007 saja, jumlah kasus infeksi baru HIV mencapai 674 orang.

Kondisi ini seiring dengan laju epidemi AIDS. Jika tahun 1998 jumlah kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan 258 orang, pada September 2007 jumlahnya telah meningkat jadi 10.384 orang dengan prevalensi 4,57 persen. Cara penularan kasus AIDS melalui IDU 49,5 persen dan hubungan seks tidak aman 46 persen.

Sejauh ini, epidemi HIV/AIDS telah bergeser dari hubungan seks tidak aman ke pemakaian napza (populer dengan sebutan narkoba) dengan jarum suntik. Peningkatan kasus penularan virus itu melalui narkoba suntik mulai terlihat sejak tahun 1999.

Departemen Kesehatan menyebutkan, jumlah pengguna narkoba suntik di Indonesia pada tahun 2006 diperkirakan 190.000 hingga 247.000 orang. Sementara estimasi prevalensi HIV pada pengguna narkoba suntik mencapai 41,6 persen dan ditemukan di tiap provinsi. Secara nasional, dari kasus AIDS yang terlaporkan secara kumulatif, 49,5 persen di antaranya adalah pengguna narkoba suntik.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Mokhamad Irman

Penerbit: Buku Sekolah Elektronik (BSE)
ISBN: 9794628689
Terbit: Juni 2008 , 297 Halaman










Ikhtisar

Saat ini di kawasan Asia, diperkirakan 4,9 juta orang hidup dengan HIV/AIDS termasuk 440.000 kasus baru pada tahun lalu. Sekitar 300.000 orang meninggal akibat berbagai penyakit terkait AIDS. Asia Tenggara sendiri memiliki tingkat prevalensi tertinggi di Asia dengan luas wilayah endemis bervariasi antarnegara.

Ketika epidemi di Kamboja, Myanmar, dan Thailand menunjukkan penurunan prevalensi HIV, di Indonesia dan Vietnam justru meningkat pesat. Mayoritas kasus infeksi baru di Indonesia dan Vietnam disebabkan pemakaian narkotika, psikotropika, dan zat-zat adiktif lainnya (napza), terutama penggunaan jarum suntik injecting drug use (IDU), dan hubungan seks tidak aman.

Dalam sepuluh tahun terakhir, peningkatan kasus HIV di Indonesia sungguh mencengangkan. Jika tahun 1998 jumlah kumulatif kasus HIV baru 591 orang, pada September 2007 jumlahnya telah mencapai 5.904 orang. Sejak Januari hingga September 2007 saja, jumlah kasus infeksi baru HIV mencapai 674 orang.

Kondisi ini seiring dengan laju epidemi AIDS. Jika tahun 1998 jumlah kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan 258 orang, pada September 2007 jumlahnya telah meningkat jadi 10.384 orang dengan prevalensi 4,57 persen. Cara penularan kasus AIDS melalui IDU 49,5 persen dan hubungan seks tidak aman 46 persen.

Sejauh ini, epidemi HIV/AIDS telah bergeser dari hubungan seks tidak aman ke pemakaian napza (populer dengan sebutan narkoba) dengan jarum suntik. Peningkatan kasus penularan virus itu melalui narkoba suntik mulai terlihat sejak tahun 1999.

Departemen Kesehatan menyebutkan, jumlah pengguna narkoba suntik di Indonesia pada tahun 2006 diperkirakan 190.000 hingga 247.000 orang. Sementara estimasi prevalensi HIV pada pengguna narkoba suntik mencapai 41,6 persen dan ditemukan di tiap provinsi. Secara nasional, dari kasus AIDS yang terlaporkan secara kumulatif, 49,5 persen di antaranya adalah pengguna narkoba suntik.

Pendahuluan / Prolog

Kata Sambutan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK.

Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran. Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK.

Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi masyarakat khsusnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, 17 Agustus 2008
Direktur Pembinaan SMK

Kata Pengantar
Puji syukur hanya pantas dipersembahkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan nikmat berupa kemudahan dan kelancaran, serta petunjuk-Nya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan buku Bahasa Indonesia 2 Kelas XI untuk SMK.

Buku ini disusun Sesuai Standar Isi SK dan KD. Penyajian materi disesuaikan dengan penjabaran yang terdapat pada silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengarah pada standar kompetensi, yaitu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat madia. Buku Bahasa Indonesia 2 Kelas XI ini berisi materi pelajaran yang terbagi ke dalam 13 bab. Penyusunan dan pemberian judul pada setiap bab disesuaikan dengan urutan pada silabus seperti pada buku kelas X, agar guru tidak perlu lagi mengamati silabus untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi dasar yang sudah dipelajari. Di samping itu, pada setiap bab, penulis mencantumkan uraian indikator sesuai silabus, sedangkan pokokpokok materi dan tujuan pembelajaran setiap materi diuraikan dalam bentuk paragraf pada kolom khusus.

Materi pembelajaran bahasa Indonesia pada tingkat madia ini sudah mengarah pada penerapan cara berkomunikasi baik lisan maupun tulisan pada bentuk-bentuk kerja, seperti menyimpulkan, menyimak informasi, memahami bentuk perintah atau yang bukan perintah dalam konteks bekerja, memahami perintah kerja tertulis, berkomunikasi dalam berbagai situasi dengan menerapkan pola gilir, dalam bernegosiasi, dan berdiskusi. Untuk mengasah pemahaman dan keterampilan siswa lebih mendalam, penulis menyajikan tugas akhir pelajaran lebih banyak dilakukan secara berkelompok dan bersifat penerapan sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai. Untuk tingkat madia, aspek keterampilan bahasa lebih ditujukan pada keterampilan berbicara dan menulis yang memang menjadi tuntutan dalam dunia kerja. Oleh sebab itu, buku ini sangat cocok untuk menjadi buku panduan dalam permbelajaran bahasa Indonesia bagi siswa SMK tingkat madya.

Pokok-pokok materi diuraikan secara terperinci dengan menggunakan bahasa yang mudah dicerna demi untuk melatih aspek kognitif siswa dan memotivasi minat membaca dalam rangka memahami materi pelajaran secara mandiri. Penulis menyertai pula berbagai contoh yang dapat membantu siswa memahami penjelasan materi. Dengan itu, guru hanya memberikan penjelasan seperlunya saja pada hal-hal yang kurang dimengerti oleh siswa. Jika ada istilah atau kata yang kurang dipahami, siswa dapat melihat glosarium yang terdapat pada halaman belakang buku. Semoga dengan menggunakan buku ini, siswa dapat mencapai setiap kompetensi dasar yang telah ditentukan dalam silabus dan mahir dalam berkomunikasi setara tingkat madya.

Akhir kata, penulis menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua dan bagi siapa saja yang mencintai bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Amin!

Jakarta, Januari 2008
Penulis

Daftar Isi

Cover
Kata Sambutan
Prakata
Daftar isi
Bab 1 Menyimak untuk menyimpulkan informasi yang tidak bersifat perintah dalam konteks bekerja
Bab 2 Menyimak untuk memahami perintah yang diungkapkan aatu yang tidak dalam konteks bekerja
Bab 3 Memahami perintah kerja tertulis dalam konteks bekerja
Bab 4 membaca untuk memahami makna kata, bentuk kata ungkapan, dan kalimat dalam konteks bekerja
Bab 5 Menggunakan secara lisan kalimat tanya/pertanyaan dalam konteks bekerja
Bab 6 Membuat parafrasa lisan dalam konteks bekerja
Bab 7 Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi
Bab 8 Bercakap-cakap secara sopan dengan mitra bicara dalam konteks bekerja
Bab 9 Berdiskusi yang bermakna dalam konteks bekerja
Bab 10 Bernegosiasi yang menghasilkan dalam konteks bekerja
Bab 11 menyampaikan laporan atau presentasi dalam konteks bekerja
Bab 12 membuat wacana bercorak naratif, deskriptif, ekspositoris dan argumentatif
Bab 13 Meringkas dan menyimpulkan teks tertulis dalam konteks bekerja
Daftar pustaka