Ikhtisar
Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan laman http://buku. kemdikbud.go.id atau melalui email buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Pendahuluan / Prolog
Kata Pengantar
Kurikulum dirancang sebagai kendaraan untuk mengantarkan peserta didik menuju penguasaan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pendekatan ini selaras dengan pandangan dalam agama Buddha bahwa belajar tidak hanya untuk mengetahui dan mengingat (pariyatti), tetapi juga untuk melaksanakan (patipatti), dan mencapai penembusan (pativedha). “Seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, orang yang lengah itu sama seperti gembala yang menghitung sapi milik orang lain, ia tidak akan memperolah manfaat kehidupan suci.” (Dhp.19).
Untuk memastikan keseimbangan dan keutuhan ketiga ranah tersebut, pendidikan agama perlu diberi penekanan khusus terkait dengan pembentukan budi pekerti, yaitu sikap atau perilaku seseorang dalam hubungannya dengan diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa, serta alam sekitar. Proses pembelajarannya mesti mengantar mereka dari pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Buddha mengungkapkan, “Pengetahuan saja tidak akan membuat orang terbebas dari penderitaan, tetapi ia juga harus melaksanakannya” (Sn. 789).
Buku Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti ini ditulis dengan semangat itu.
Pembelajarannya dibagi ke dalam beberapa kegiatan keagamaan yang harus dilakukan peserta didik dalam usaha memahami pengetahuan agamanya dan mengaktualisasikannya dalam tindakan nyata dan sikap keseharian, baik dalam bentuk ibadah ritual maupun ibadah sosial.
Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan yang ada pada buku ini. Guru dapat memperkayanya secara kreatif dengan kegiatan-kegiatan lain, melalui sumber lingkungan alam, sosial, dan budaya sekitar.
Buku ini merupakan edisi ketiga sebagai tindak lanjut dari penyempurnaan (revisi) Kompetensi Dasar dari edisi pertama. Buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan perbaikan untuk penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi Seratus Tahun Indonesia Merdeka (2045).
Jakarta, Januari 2016
Daftar Isi
Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pelajaran I: Masa Berumah Tangga Pangeran Siddharta
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Kegiatan 4
Pelajaran II: Pelepasan Agung Pangeran Siddharta
Kegiatan 5
Kegiatan 6
Kegiatan 7
Kegiatan 8
Pelajaran III: Pertolongan sejati
Kegiatan 9
Kegiatan 10
Kegiatan 11
Kegiatan 12
Pelajaran IV: Tahu berterima kasih
Kegiatan 13
Kegiatan 14
Kegiatan 15
Kegiatan 16
Pelajaran VI: Brahmavihara
Kegiatan 21
Kegiatan 22
Kegiatan 23
Kegiatan 24
Pelajaran VII: Candi-candi Buddhis di Indonesia
Kegiatan 25
Kegiatan 26
Kegiatan 27
Kegiatan 28
Pelajaran VIII: Melestarikan candi dan hari waisak
Kegiatan 29
Kegiatan 30
Daftar Pustaka
Glosarium
Profil penulis
Profil penelaah
Profil editor
Profil illustrator