Awal tahun 2016 rasanya akan dikenal sebagai salah satu masa-masa tergelap sejarah otomotif Tanah Air. Ini karena nasib dialami Ford tidaklah sendiri. Secara berturut-turut, kami mendengar berita serupa tentang Harley-Davidson dan Abarth. Ketiganya tidak lagi hadir secara brand di Tanah Air.
Secara skala, baik HD maupun Abarth tentu jauh di bawah Ford. Tetapi, berakhirnya kiprah tiga brand otomotif dalam waktu nyaris bersamaan jelas mengagetkan kita semua.
Kembali ke Ford, kembali kami tegaskan bahwa konsumen tidak perlu panik. Nusantara Group, selaku jaringan dealer terbesar Blue Oval menjamin bahwa layanan 3S tetap berjalan seperti biasa. Kalaupun pemilik ingin mencari alternatif, Anda dapat membaca ulasan pusat onderdil ‘privateer’ Ford pada edisi ini.
Hal dialami ketiga brand ini bisa saja bukan yang terakhir. Tidak kunjung membaiknya nilai tukar rupiah, ditambah struktur pajak berlaku, membuat brand yang mengandalkan produk-produk CBU sulit menghadirkan harga kompetitif. Tanpa bermaksud menyalahkan, rasanya inilah harga harus dibayar oleh merek yang tidak mau menginvestasikan uangnya untuk produksi lokal.
Tanpa bermaksud memberikan pandangan buruk ataupun doomsday prophecy, Hal ini akan kita hadapi jika kondisi perekonomian tak kunjung membaik. Ayo pemerintah, segera rangsang pertumbuhan ekonomi. Jangan gaduh soal politik ataupun distraksi lainnya. Mari semua pihak bergandengan tangan demi kelanggengan industri (dan dunia) otomotif Nasional. Inilah ‘jam-jam terbaik’ insan otomotif.