Sebuah pergeseran tengah terjadi. Jika dulu, konsumen Indonesia terkenal menggilai MPV, dalam waktu mendatang bisa jadi tren ini akan berubah. Perkenalkan segmen LCGC (Low Cost Green Car). Segmen mobil kompak bermesin 1.000 – 1.200 cc.
Tanda-tanda menuju ke arah sana sangat jelas. Ditengah-tengah turunnya pasar otomotif Nasional, drop sekitar 19 % dibandingkan tahun lalu, penurunan dialami LCGC ‘hanya’ 8,5 persen. Bahkan, Low MPV tempat bercokolnya sang best seller Toyota Avanza ‘terjun bebas’, turun 34,5 % (periode Jan – Sept). Tanpa LCGC bisa dipastikan penjualan wholesale 2014 akan turun 14 – 15 % dari tahun 2013.
Penyebab utama turunnya pangsa pasar tentu semakin mahalnya harga Low MPV yang rata-rata varian high end-nya sudah dihargai di atas Rp 200 juta. Beda dengan LCGC yang masih menawarkan mobil diharga < Rp 100 juta (entry level Datsun GO).
Teknologi simpel, fitur secukupnya dan penampilan sedehana membuat LCGC merupakan mainan menarik di mata kami. Kreativitas modifikator bagaiman ditantang, bagaimana mentransformasi LCGC nan sederhana menjadi sosok ekstravaganza. Pasang mata baik-baik, maka Anda takkan sulit menemukan Datsun GO centil, Toyota AGYA keren, ataupun Honda Brio cantik.
Salah satunya adalah Daihatsu AYLA pada edisi ini. Merupakan AYLA wide-body pertama di Tanah Air. Menyusul ‘parade’ Datsun Go bergaya reli yang tak pernah luput dari pantauan tim pemburu kami sepanjang beberapa edisi terkini.
Kemunculan AYLA wide-body ini bisa diartikan pertanda bahwa kami mengarahkan radar pada segmen ini dengan lebih serius. There’s more than meet the eye. Kami yakin masih banyak sisi LCGC lain yang bisa kami olah....