Kemenangan Ultrabook Razer Blade Stealth di CES 2016 lalu memberi beberapa makna. Ultrabook satu ini bahkan menggasak dua predikat sekaligus dari 16 kategori Best CES. Hal yang jarang terjadi di mana sebuah produk bisa mendapat dua awards sekaligus. Masing-masing kategori Best PC (termasuk laptop dan desktop dengan acuan desain dan spesifi kasi) serta People’s Choice Award (berdasarkan pilihan audience, yang biasanya memilih berdasarkan hati dan pikiran orang).
Razer Blade mengalahkan Lenovo Yoga 900s, Samsung TabPro S, dan Intel CompuStick (versi up grade) di ketegori Best PC. Makna yang bisa Anda “baca”, pertama produk laptop dengan spesifi kasi untuk gaming on-line menjadi garda depan kemajuan teknologi yang disajikan oleh pabrikan. Barangkali bahkan di industri game lah pabrikan bersandar.
Beberapa hari silam, saya bersua dengan teman-teman MSI Indonesia dan Taiwan. Mereka buka strategi di tahun 2016 dengan fokus pada sektor game. Lihatlah produk laptop MSI seperti GE72 Apache Pro, GS70 Pro Stealth Pro, hingga GT72 Dominator Pro yang bakal jadi lokomotif MSI. Tak mau tanggung, MSI bahkan telah siapkan pula kalender kompetisi game on-line berskala regional dan internasional.
Makna kedua, laptop begitu disuka oleh konsumen pemilih. Padahal untuk People’s Choice mustinya ada drone, wearable device, robotic, smartphone, dan banyak ragam perangkat lain yang sangat menyita perhatian. Lalu mengapa jatuh ke laptop, kecuali bahwa konsumen melek gadget sangat membutuhkan perangkat multifungsi yang tidak bisa hanya sekadar dijawab oleh fungsifungsi pada smartphone.
Mungkin memang tren kembali seperti beberapa tahun silam, ketika laptop naik daun. Dan, game memicu kekangenan akan produk komputer. Lewat game console, Anda sulit melakukannya di mana saja. Bahkan kerap kali, tidak bebas. Harus diakui pula gamer on-line jauh lebih banyak ketimbang console yang eksklusif.
Teknologi 4G LTE ambil bagian pula. Jaringan ini jika hanya digunakan untuk data berupa video memang sayang. Ia harus pula teroptimalkan untuk pemakaian lebih masif, juga untuk pemakaian interaktif yang kompetitif.
Industri game ikut pula memacu pemain lapis dua seperti audiophile dan aksesori. Produsen-produsen kelompok ini juga tengah bingung mengembangkan produk. Kecuali mereka melirik dan menyiapkan benar produk paling andal sebagai pelengkap bermain game digital.