Uninterruptible Power Supply (UPS) atau ada pula yang menyebutnya Uninterruptible Power Source. Tak sedikit yang menamai battery backup di zaman serba internet yang musti bekerja 24 jam x 7 hari adalah salah satu perangkat vital. Ia menjadi “malaikat” ketika mendadak aliran listrik padam. Di perkantoran berskala multinasional, UPS masuk dalam salah satu persyaratan standar.
Jika Gubernur DKI Jaya, Basuki Tjahja Purnama aka Ahok atau pula anggota DPRD merasa perangkat ini perlu mustinya wajar. Apalagi mengingat kondisi listrik di negeri ini yang kerap byar-pet. Tetapi kemudian mencuat ke permukaan jika kaitannya pada soal kepentingan institusi sekolah maupun harganya yang dianggap di luar kewajaran harga pasar.
Sebagai media yang selama ini berkecimpung di dunia IT, UPS adalah hardware yang jadi atensi kami. Sebab itu, ketika gonjang-ganjing tengah mengarah ke soal budget, kiranya kami perlu memberikan penjelasan secara mendetil tentang perangkat ini, kegunaan bagi kemaslahatan, serta urgensinya.
Soal urgensi itu pula yang lantas membawa Google (dalam hal ini Google Indonesia) tempo hari terlihat sangat agresif mengenalkan nama “Android One”. Ya, ini adalah “mainan” Google sejak tahun 2014 demi melihat bahwa penggunaan smartphone ternyata baru sekitar 40 persen saja. Artinya masih ada 60 persen pangsa feature phone yang kelak akan bermigrasi ke smartphone.
Grand design Google adalah men-cover seluruh titik di bumi ini agar setiap orang bisa menikmati seluruh layanannya. Konsep mobile terbukti lebih cepat sampai ke masyarakat pinggir untuk menikmati apa yang disebut dengan mobile internet. Maka, Android One ingin mendekati konsumen baru, istilahnya entry level.
Tetapi jika berhadapan dengan produsen lokal, niscaya Google susah menang. Caranya, justru menggandeng produsen lokal untuk sama-sama membanjiri segmen ini dengan ponsel terjangkau. Tetapi Google harus memberikan hal-hal eksklusif agar value dari smartphone lebih tinggi dari produk lokal biasa. Saya melihatnya, seperti membuat Nexus lewat versi terjangkau.
Masih banyak informasi produk dan layanan IT yang belakangan ini ramai di depan kita. Akhirnya, silakan menikmati sajian CHIP April ini. Selamat membaca.
Silakan kirim pertanyaan, pendapat, masukan, atau kritikan seputar edisi ini ke e-mail saya yang tertera di bawah. Selamat membaca dan terus berkarya.