Pembaca yang terhormat,
Saya tak hendak membicarakan film yang dilakoni Paris Hilton dan Nicole Richie, meskipun film Simple Life sempat menggondol empat kali Teen Choice Awards secara quattrick versi jaringan televisi Fox. Sepintas dua perempuan supersexy selebritis dunia ini mengajarkan soal hidup yang mudah, sederhana, meski di sana-sini ada kesan borju, manja, ogah kerja keras.
Tren industri perangkat komputer belakangan juga menyebarkan sebuah semangat “Hidup Mudah”. Konteksnya adalah penciptaan produk serbamini, bahkan serbamikro. Kita melihat ada empat hal yang memicu para produsen menciptakan alat-alat yang lalu kita kenal dengan sebutan mini PC dan (yang lebih kecil seperti USB flash drive) micro PC.
Pertama, di tengah menurunnya penjualan dekstop, mereka harus bermain survival game. Jalan keluar dari permainan hidup atau mati ini adalah tidak terjebak pada peningkatan produk dengan performa semakin tinggi tetapi masih dikemas dengan form yang sama. Kenyataan di pasar dunia, konsumen sudah mencampur baurkan antara form dekstop, laptop, tablet dan smartphone jadi satu. Celakanya tak ada kompromi dari konsumen, karena kebutuhannya memang hanya satu. Bekerja sederhana dengan aplikasi yang mudah dan penting digunakan, serta akses internet cepat. Itu saja.
Kedua, lapisan kelas menengah ke atas yang bertumbuh ternyata tidak dibarengi dengan harga kebutuhan papan yang cocok harga. Dengan kata lain, mereka akhirnya tinggal di rumah kelas menengah atau pilihannya adalah apartemen. Sejauh pengamatan saya, mereka ini tak memiliki ruang khusus untuk meletakkan dekstop, apalagi yang sangat tidak ramah terhadap ruangan. Ruang komputer itu lalu memanfaatkan space kamar tidur, ruang tengah, atau sepetak ruang kosong.
Ketiga, industri produk televisi tengah berevolusi ke versi layar datar dengan HDMI sebagai port untuk memproduksi sajian visual yang lebih baik. Televisi flat lebih dulu mampu menyesuaikan kebutuhan ruang terbatas dengan panel yang dapat ditempatkan di dinding bak sebuah lukisan. Jadi komputer musti mampu memanfaatkan tren ini. Konsumen tak mau lagi ribet untuk membeli monitor sendiri, jika sebuah televisi layar datar sudah bisa mengakomodir segala kebutuhan tontonan.
Keempat, jaringan rumahan sekarang sudah era nirkabel. Fiber optic masuk, Wi-Fi menghubungkan seluruh perangkat. Kita lalu bicara tentang broadband yang lebih optimal ketimbang jaringan seluler.
Empat hal inilah gambaran dari kepraktisan yang tercermin dalam konteks Simple Life yang menandakan lahirnya komputer- komputer ringkas dan praktis. Membeli sebuah komputer kemudian ibarat Anda dulu membeli modem atau flash disk. Cukup dengan kocek tak lebih dari Rp 2 juta, sebuah PC sudah bisa Anda tebus.
Dan, televisi HDMI berlayar 32 atau 42 inci yang sudah Anda beli, kini punya teman baru. Hidup memang harus mudah dan sederhana. Oh ya, juga hemat biaya.