Tampilkan di aplikasi

Buku Citra Aditya hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Antropologi Budaya

1 Pembaca
Rp 36.000 50%
Rp 18.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 54.000 13%
Rp 15.600 /orang
Rp 46.800

5 Pembaca
Rp 90.000 20%
Rp 14.400 /orang
Rp 72.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Antropologi Budaya merupakan salah satu cabang ilmu-ilmu sosial, yang berupaya untuk memberi jawaban atas berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan manusia dalam posisi atau kedudukannya sebagai makhluk sosial. Jawaban yang diberikan tersebut menguraikan seluk-beluk realitas fundamental tentang manusia yang dikonstruksikan sebagai intersubjektivitas atau ketentuan dunia nyata, yang merupakan dasar kebudayaan manusia.

Garis besar pembahasan yang disajikan dalam buku ini dibatasi pada tiga kajian utama, yang dieksposisikan dalam beberapa bab. Pertama, orientasi umum tentang Antropologi Budaya yang tergambar dalam teori-teori yang terdapat dalam dunia Antropologi, baik berupa konsep dasar, metode-metode yang khas, hubungannya dengan ilmu lain, sejarah dan manfaat pengkajian, maupun berbagai permasalahan yang terkait dengan penerapannya.

Kedua, gejala-gejala elementer atau esensial yang diamati dalam Antropologi Budaya, semisal evolusi manusia dan kebudayaannya, organisasi atau kehidupan kolektif dalam struktur masyarakat yang kemudian melahirkan pranata sosial, penelitian kepribadian, norma atau hukum, serta adat istiadat dalam budaya tertentu. Di mana hal tersebut dikaji dengan memanfaatkan pendekatan hukum serta psikologi dalam penelitian kepribadian manusia.

Terakhir, merupakan kajian yang tidak kalah penting adalah mengenai perubahan kepribadian masyarakat dan budayanya. Karena pada dasarnya perubahan kebudayaan atau culture change selalu dapat terjadi, meskipun masa perubahan tersebut memakan waktu yang cukup lama, bahkan bisa ribuan tahun. Sumber penyebab perubahan tersebut bisa berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, bisa pula berasal dari luar masyarakat yang bersangkutan. Secara umum, hal yang memengaruhi proses perubahan kebudayaan tersebut ada empat, yaitu discovery, invention, evolusi, dan difusi. Namun, pada era teknologi informasi seperti saat ini, telah banyak ditemukan perubahan budaya yang terjadi dalam masa yang relatif cepat. Hal ini biasanya karena ditemukan atau dikenalkannya teknologi baru yang semakin canggih yang dapat memicu proses perubahan kebudayaan.

Semua uraian dalam buku ini merupakan kajian yang sangat penting, mengingat kita--sebagai manusia abad ini--akan terus dan harus mengalami proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini, atau yang lebih kita kenal dengan istilah modernisasi. Sementara modernisasi sendiri pasti akan selalu terkait dengan Antropologi, karena di dalamnya terdapat berbagai kajian yang memengaruhi manusia modern, seperti asal-usul, adat istiadat, norma dan hukum, kepercayaan pada masa lampau, dan sebagainya. Pemahaman atas berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan terus mengalami perubahan tersebut, tentu saja akan memiliki manfaat yang besar bagi manusia modern yang hidup di zaman ini.

Adapun informasi atau pembahasan yang disajikan dalam buku ini, pertama-tama dimaksudkan bagi mahasiswa dalam melengkapi referensi mata kuliah Pengantar Antropologi Budaya atau mata kuliah lainnya yang diarahkan untuk menumbuhkan pemahaman tentang kemanfaatan kajian Antropologi terhadap hukum.

Selain itu, buku ini juga sangat bermanfaat bagi mereka yang berminat dan/atau memiliki keterkaitan dengan bidang studi ini. Misalnya, para petugas yang berurusan dengan pelaksanaan proyek-proyek pembangunan kualitas kemanusiaan, semisal bimbingan masyarakat (BIMAS) atau keamanan dan ketertiban masyarakat (KAMTIBNAS), yang notabene memiliki tugas pokok dalam menjamin kondisi keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum di masyarakat.

Buku yang membahas kebudayaan serta kaitannya dengan hukum ini, akan memberikan gambaran yang jelas dan mampu membekali para pembacanya mengenai fungsi dan peranan hukum yang dikaji berdasarkan pendekatan Antropologi. Selanjutnya, pembaca akan menyadari betapa pentingnya mengetahui dan memahami budaya masyarakat dalam kaitannya dengan hukum positif yang berlaku dalam suatu negara.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: I Gede A.B. Wiranata, Prof. Dr. S.H., M.H.

Penerbit: Citra Aditya
ISBN: 9789794148730
Terbit: Juni 2011 , 204 Halaman










Ikhtisar

Antropologi Budaya merupakan salah satu cabang ilmu-ilmu sosial, yang berupaya untuk memberi jawaban atas berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan manusia dalam posisi atau kedudukannya sebagai makhluk sosial. Jawaban yang diberikan tersebut menguraikan seluk-beluk realitas fundamental tentang manusia yang dikonstruksikan sebagai intersubjektivitas atau ketentuan dunia nyata, yang merupakan dasar kebudayaan manusia.

Garis besar pembahasan yang disajikan dalam buku ini dibatasi pada tiga kajian utama, yang dieksposisikan dalam beberapa bab. Pertama, orientasi umum tentang Antropologi Budaya yang tergambar dalam teori-teori yang terdapat dalam dunia Antropologi, baik berupa konsep dasar, metode-metode yang khas, hubungannya dengan ilmu lain, sejarah dan manfaat pengkajian, maupun berbagai permasalahan yang terkait dengan penerapannya.

Kedua, gejala-gejala elementer atau esensial yang diamati dalam Antropologi Budaya, semisal evolusi manusia dan kebudayaannya, organisasi atau kehidupan kolektif dalam struktur masyarakat yang kemudian melahirkan pranata sosial, penelitian kepribadian, norma atau hukum, serta adat istiadat dalam budaya tertentu. Di mana hal tersebut dikaji dengan memanfaatkan pendekatan hukum serta psikologi dalam penelitian kepribadian manusia.

Terakhir, merupakan kajian yang tidak kalah penting adalah mengenai perubahan kepribadian masyarakat dan budayanya. Karena pada dasarnya perubahan kebudayaan atau culture change selalu dapat terjadi, meskipun masa perubahan tersebut memakan waktu yang cukup lama, bahkan bisa ribuan tahun. Sumber penyebab perubahan tersebut bisa berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, bisa pula berasal dari luar masyarakat yang bersangkutan. Secara umum, hal yang memengaruhi proses perubahan kebudayaan tersebut ada empat, yaitu discovery, invention, evolusi, dan difusi. Namun, pada era teknologi informasi seperti saat ini, telah banyak ditemukan perubahan budaya yang terjadi dalam masa yang relatif cepat. Hal ini biasanya karena ditemukan atau dikenalkannya teknologi baru yang semakin canggih yang dapat memicu proses perubahan kebudayaan.

Semua uraian dalam buku ini merupakan kajian yang sangat penting, mengingat kita--sebagai manusia abad ini--akan terus dan harus mengalami proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini, atau yang lebih kita kenal dengan istilah modernisasi. Sementara modernisasi sendiri pasti akan selalu terkait dengan Antropologi, karena di dalamnya terdapat berbagai kajian yang memengaruhi manusia modern, seperti asal-usul, adat istiadat, norma dan hukum, kepercayaan pada masa lampau, dan sebagainya. Pemahaman atas berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan terus mengalami perubahan tersebut, tentu saja akan memiliki manfaat yang besar bagi manusia modern yang hidup di zaman ini.

Adapun informasi atau pembahasan yang disajikan dalam buku ini, pertama-tama dimaksudkan bagi mahasiswa dalam melengkapi referensi mata kuliah Pengantar Antropologi Budaya atau mata kuliah lainnya yang diarahkan untuk menumbuhkan pemahaman tentang kemanfaatan kajian Antropologi terhadap hukum.

Selain itu, buku ini juga sangat bermanfaat bagi mereka yang berminat dan/atau memiliki keterkaitan dengan bidang studi ini. Misalnya, para petugas yang berurusan dengan pelaksanaan proyek-proyek pembangunan kualitas kemanusiaan, semisal bimbingan masyarakat (BIMAS) atau keamanan dan ketertiban masyarakat (KAMTIBNAS), yang notabene memiliki tugas pokok dalam menjamin kondisi keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum di masyarakat.

Buku yang membahas kebudayaan serta kaitannya dengan hukum ini, akan memberikan gambaran yang jelas dan mampu membekali para pembacanya mengenai fungsi dan peranan hukum yang dikaji berdasarkan pendekatan Antropologi. Selanjutnya, pembaca akan menyadari betapa pentingnya mengetahui dan memahami budaya masyarakat dalam kaitannya dengan hukum positif yang berlaku dalam suatu negara.

Ulasan Editorial

Hingga kini buku bacaan yang ditulis dalam bahasa Indonesia terutama di bidang ilmu dasar, seperti Antropologi Budaya, masih dirasakan sangat kurang. Kemampuan dosen untuk menulis buku bacaan (buku teks) merupakan prestasi yang perlu dibina dan dikembangkan. Hal ini telah dibuktikan oleh Sdr. I Gede A.B. Wiranata, S.H., M.H. yang telah berhasil menulis buku Antropologi Budaya. Karya tulis ini merupakan upaya pengayaan pustaka di bidang ilmu antropologi.

Oleh karena itu, karya beliau ini perlu disambut dengan gembira dalam rangka pengembangan keahlian dan keterampilan menulis buku teks. Mudah-mudahan upaya ini dapat berkelanjutan dan bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi penulis yang bersangkutan

Prof. H. Abdulkadir Muhammad, S.H.

Pendahuluan / Prolog

Antropologi Budaya
Banyak ilmu yang membahas dan mengkaji tentang manusia. Ilmu-ilmu tersebut, di antaranya, biologi, anatomi, fisiologi, sosiologi, dan sebagainya. Kalau anatomi dan fisiologi mempelajari manusia sebagai organisme biologi, ilmu sosial memusatkan perhatiannya pada bentuk-bentuk yang khas dari hubungan antarmanusia, dan humaniora lainnya mengkaji puncak-puncak keberhasilan kebudayaan, maka ilmu antropologi melihat kajian keilmuan terhadap manusia secara menyeluruh dan terintegrasi (holistik). Perspektif yang luas dan unik ini merupakan sarana yang amat baik bagi para antropolog untuk menelaah sesuatu yang begitu halus yang disebut sifat manusia.

Antropologi memilah permasalahan kajiannya atas beberapa subbagian. Akibat kompleksnya ilmu ini, hampir dipastikan tidak ada ahli antropologi yang secara parsial membatasi dirinya pada kekhususan tertentu. Antropologi memerlukan bantuan ilmu lain sehingga menambah khazanah sekaligus ketajaman kajian ilmu ini dan mendorong timbulnya berbagai percabangan dalam kerangka kajian ilmu antropologi.

Penulis

I Gede A.B. Wiranata, Prof. Dr. S.H., M.H. - Penulis lahir di Tabanan, Bali, 9 November 1962. Pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dijalani di kampung halamannya. Pendidikan jenjang sarjana bidang Ilmu Hukum di Universitas Katolik Atmajaya Yogya¬karta, lulus tahun 1987. Menyelesaikan Program Studi Magister Hukum Program Hukum Bisnis pada PPS-PSMH Unila tahun 2001. Lulus dengan predikat Cumlaude Terbaik pada Program Doktor Ilmu Hukum Undip, Semarang, tahun 2006 dan Guru Besar Bidang Hukum Keperdataan/Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Lampung tahun 2008.

Staf pengajar di Universitas Lampung, dengan jabatan Guru Besar Ilmu Hukum Perdata (Hukum Bisnis). Mengampu mata kuliah Hukum Adat, Etika Profesi Hukum, Antropologi Budaya, Metode Penelitian Hukum, dan Antro¬pologi Hukum/Sosiologi Hukum. Staf Pengajar Magister Ilmu Hukum Unila dan beberapa PTN/PTS bidang kajian Hukum Ekonomi.

Pernah mengikuti Penataran dan Lokakarya Penulisan Buku Ajar/Buku Teks, baik tingkat Universitas Lampung maupun Depdiknas Dikti di Yogyakarta (2002) dan Lokakarya Penulisan Buku Ajar/Buku Teks DP3M Depdiknas Dikti (2003). Dalam pengembangan media pembelajaran, penulis juga berhasil menyusun Video Pembelajaran tentang Museum Negeri Lampung kerja sama LPEIU Due Project dan Pusat Sumber Belajar Unila tahun 1998.

Ketekunan dan tekadnya membuahkan beberapa penelitian tentang Masya¬rakat Bali Transmigrasi di Lampung selain menulis di beberapa jurnal dan media massa nasional.

Daftar Isi

Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Bagan
Daftar Gambar
Bab I - Mengenal Antropologi
     a. Apakah Antropologi Itu?
     b. Sejarah Perkembangan Antropologi
     c. Konsep, Teori, dan Metode Ilmiah Ilmu Antropologi
     d. Berbagai Cabang Kajian Ilmu Antropologi
     e. Antropologi dan Ilmu-Ilmu Lain
     f. Antropologi dan Perkembangannya Di Beberapa Negara
     g. Antropologi dan Perkembangannya Di Indonesia
     h. Sarana dan Prasarana Bantu Dalam Mengenal Antropologi
     i. Manfaat Kajian Ilmu Antropologi
     j. Antropologi dan Sosiologi
     k. Rangkuman
     l. Pertanyaan Latihan
Bab II - Makhluk Manusia
     a. Konsep Dasar Kajian Evolusi
     b. Evolusi Ciri-Ciri Biologi
     c. Evolusi Primata Manusia
     d. Aneka Warna Manusia
     e. Metode Klasifikasi Ras Manusia
     f. Rangkuman
     g. Pertanyaan Latihan
Bab III - Kehidupan Kolektif
     a. Ciri-Ciri  Kehidupan Kolektif
     b. Aneka Warna Bentuk Kehidupan Kolektif
     c. Konsep Pranata dan Lembaga
     d. Pranata, Kedudukan, dan Peranan
     e. Pimpinan Masyarakat
     f. Rangkuman
     g. Pertanyaan Latihan
Bab IV - Kepribadian dan Kebudayaan
     a. Unsur-Unsur Kepribadian
     b. Aneka Warna Kepribadian
     c. Pengertian Kebudayaan
     d. Evolusi Manusia dan Perkembangan Budaya
     e. Wujud Kebudayaan
     f. Kerangka Variasi Sistem Nilai Budaya
     g. Adat Istiadat, Norma, dan Hukum
     h. Rangkuman
     i. Pertanyaan Latihan
Bab V - Perubahan Masyarakat dan Kebudayaan
     a. Proses Difusi/Penyebaran Kebudayaan
     b. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri
     c. Proses Pengenalan Kebudayaan Asing
     d. Proses Pembaruan
     e. Rangkuman
     f. Pertanyaan Latihan
Bab VI - Antropologi dan Modernisasi
     a. Pemahaman Terhadap Masa Lalu Yang Hilang
     b. Antropologi, Pembangunan Masyarakat, dan Lahirnya Masyarakat Modern
     c. Antropologi dan Lapangan Kerja
     d. Antropologi dan Umat Manusia
     e. Rangkuman
     f. Pertanyaan Latihan
Takarir
Senarai Pustaka
Daftar Website Yang Berkaitan Dengan Antropologi

Kutipan

Bab I Hal. 24
Untuk kepentingan ilmiah, Indonesia berusaha mengabstraksikan pengalaman negara-negara lain yang telah lebih dahulu mengembangkan ilmu antropologi. Dari  segi  pengalaman mengumpulkan bahan dan  memamerkan, Indonesia meniru negara Uni Soviet. Selain berbagai museum yang  telah  ada sebelumnya  (seperti  Museum  Nasional  di  Jakarta),  melalui beberapa tahun anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Indonesia sedang giat-giatnya membangun museum di hampir setiap  provinsi. Museum Lampung misalnya, baru dimulai pembangunannya tahun 1984 secara bertahap dan baru pada tahun 1988 dinyatakan sebagai lembaga yang  beroperasional secara penuh. Adapun di Sangiran dekat Solo, Provinsi Jawa Tengah, dibangun museum arkeologi yang secara khusus menyimpan koleksi fosil-fosil manusia  purba. Dengan dimi1ikinya museum, maka semakin sering dapat dipamerkan kepada umum temuan­temuan, bahan-bahan kajian antropologi dalam kerangka pengembangan ilmu antropologi.

Bab IV Hal. 109-110
Tidak ada sesuatu alasan untuk menyatakan sesuatu itu dengan sebutan “hukum” tanpa adanya keputusan tentang hukum oleh para petugas hukum masyarakat. Keputusan itu bukan saja keputusan mengenai suatu sengketa resmi, melainkan juga di luar itu berdasarkan kerukunan (musyawarah). Keputusan-keputusan itu diambil berdasarkan nilai-nilai yang hidup sesuai dengan alam rohani dan hidup kemasyarakatan anggota-anggota persekutuan itu.

Bab III Hal. 64
Kajian tentang manusia tidak hanya pada pola kelakuannya (patterns of behavior), seperti refleks, naluri, dan dorongan manusia, tetapi juga pola tingkah laku atau tindakan (patterns of action), yaitu lingkup luas yang telah dipengaruhi oleh proses pembelajaran dan pemberdayaan akal, budi, dan bahasanya. Hal ini menyebabkan pola kelakuan pada manusia dapat berubah lebih cepat daripada yang dialami oleh makhluk lain selain manusia.