Tampilkan di aplikasi

Warga Belanda antusias wastra Indonesia

Majalah Eksekutif - Edisi 453
14 Desember 2017

Majalah Eksekutif - Edisi 453

Selama ini, kebanyakan orang hanya mengenal batik sebagai salah satu produk tekstil dari Indonesia

Eksekutif
Hal inilah yang dipelajari warga Belanda yang mengikuti acara seminar singkat Wastra Indonesia. Acara digelar pada bulan lalu, di Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wassenar Den Haag Belanda. Tema yang diusung adalah Wastra: Indonesian Traditional Textile as a Key for Environmental Sustainable Fashion.

Tak kurang dari 110 peserta seminar hadir dan mengikuti acara dengan antusias. Mereka terdiri dari pengamat tekstil, indonesianist & pecinta batik. “Saya merasa beruntung bisa mengikuti acara ini karena selama ini saya hanya melihat batik sebagai salah satu produk budaya Indonesia,” ujarnya kepada Yuke Mayaratih koresponden majalah eksekutif di Belanda.

Seperti diketahui, Wastra Indonesia sangat beragam dan memiliki cerita dibalik pembuatannya. Misalnya ada corak khusus yang tidak bisa dipakai oleh semua orang. Khusus untuk upacara tertentu dan orangtertentu saja. Nah ini sangat menarik, kata Henriette, pegiat seni asal Delf.

Antropolog asal Belanda Sandra Nissenyang didaulat sebagai moderator mengatakan acara ini membantu mewujudkan misi KBRI Den Haag untuk memperkenalkan wastra Indonesia. Karena banyak yang belum mengenal dan mengetahui bahwa wastra indonesia bukan hanya dilihat sebagai tekstil biasa tapi ada cerita dibalik pembuatannya.

Acara dibagi menjadi 2 sesi yaitu tentang Indigo, yaitu jenis tanaman yang digunakan sebagai pewarna alami batik yang dipresentasikan Laretna T. Adishakti dan Mayasari Sekarlaranti. Mereka menjelaskan tentang Jogja, the World Batik City dan proses pembuatan warna alami untuk batik, yang menghasilkan warna biru. Sementara sesi kedua berbicara tentang tenun Gianyar. Dengan judul Traces of Gianyar Arts & Woven Fabric”
Majalah Eksekutif di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI