Pada setiap musim kampanye, selalu saja ada pemberitaan kampanye negatif (negative gampaign) maupun kampanye hitam (black campaign). Karena terstruktur, sistematis, dan masif, publik mengira bahwa beritaberita itu benar adanya. Pemberitaan yang negatif atau hitam itu sebenarnya adalah propaganda yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat, dan kelakuan masyarakat, atau sekelompok orang.
Ada perbedaan yang mendasar antara antara kampanye negatif dengan kampanye hitam. Kampanye negatif adalah pengungkapan fakta kekurangan mengenai suatu calon atau partai. Sedangkan kampanye hitam biasanya hanya tuduhan tidak berdasarkan fakta dan merupakan fitnah.
Kampanye negatif biasanya berisi pengungkapan fakta yang disampaikan secara jujur dan relevan menyangkut kekurangan suatu calon atau partai. Sedangkan kampanye hitam berisi tuduhan dan cenderung merusak demokrasi, karena biasanya tidak memiliki dasar dan fakta, fitnah dan tidak relevan diungkapkan terkait parpol maupun tokoh.
Propaganda seringkali tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya. Propaganda juga terkadang menyampaikan pesan yang benar, namun seringkali menyesatkan.
Propaganda hanya menyampaikan fakta-fakta pilihan yang dapat menghasilkan pengaruh tertentu, atau lebih menghasilkan reaksi emosional daripada reaksi rasional. Upaya itu memang disengaja secara sistematis agar membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran, atau kognisi, dan mempengaruhi langsung perilaku agar publik memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda.
