Tampilkan di aplikasi

Nomophobia, fenomena tanpa sadar yang perlu disadari

Majalah Eksekutif - Edisi 464
9 Juli 2018

Majalah Eksekutif - Edisi 464

Istilah ini diperkenalkan oleh peneliti dari Inggris. Memang sampai sekarang belum ada data yang pasti untuk di Indonesia.

Eksekutif
Jika Anda memperhatikan sekitar, ada yang menarik saat ini. Banyak orang di stasiun commuter line, busway, kereta api, terminal antara propinsi, ataupun bandara, asyik dengan gadgetnya masing-masing. Bermain dengan smartphone dan tablet, seakan-akan lebih mengasyikkan daripada berdiskusi dengan orang lain. Bahkan, bisa kita lihat satu keluarga sedang makan bersama tapi masing-masing asyik memandang gadgetnya. Bukan ngobrol dengan keluarga sendiri.

Seakan, gadget sudah menjadi semacam ‘fetish’ yang menarik seluruh kesadaran mereka. Nomophobia (no mobile phone phobia) adalah istilah baru, yang berarti ketakutan akan dipisahkannya pengguna dengan gadget kesayangannya. Istilah ini diperkenalkan oleh peneliti dari Inggris. Memang sampai sekarang belum ada data yang pasti untuk di Indonesia. Komunikasi antar manusia secara tatap muka jadi makin jarang. Generasi muda kini lebih suka berkomunikasi via gadget (email, chatting, Twitter, Facebook), daripada tatap muka langsung.

Orang jadi jarang mengamati lingkungan sekitar, karena lebih tenggelam dengan gadgetnya. Akibatnya, rasa peduli pada sekitar berkurang, justru lebih mempedulikan isu-isu di socmed dari gadgetnya. Manusia dapat saja teralineasi oleh mesin. Pada saat itu, manusia akan menjadi apatis dan anti sosial. Gadget, sebagai ‘fetish’ baru, telah menjadi semacam ‘dewa’ baru yang dipuja-puji.

Apa yang harus kita lakukan untuk terhidar dari nomophobia? Salah satu yang dapat dilakukan adalah disiplin dengan gadget. Kita seyogyanya membiasakan waktu tertentu dimana pertemuan keluarga ‘disterilkan’ sama sekali dari gadget, supaya ada diskusi yang hangat dan bermakna.
Majalah Eksekutif di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI