Cawapres Sandiaga Uno menyebut, seribu seratus titik itu, jika diukur setara dengan 107 ribu kilometer lebih. Tentunya, berjuta orang sudah ditemui dalam perjalanan hidupnya dalam ia menawarkan : “OK OCE” hingga “goyang dua jari”. Pria lulusan Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cummlaude ini pun mengaku, akan terus bergerak.
Mantan wakil Anies Baswedan tersebut, berusaha menunjukkan sisi humoris di dalam dirinya. Emak-emak di buat tertawa, terpukau dengan pesona kemudaan dirinya. Kejenakaannya dan spontanitas ketika bertemu warga juga dilakukan dengan baik. Bahasa, baik verbal maupun tindakan, yang paling dekat dengan usia mayoritas warga yang ada di jalanan, pasar, dan tempat keramaian lainnya.
Dalam perjalanannya ke pasar misalnya, Sandi sempat menyebut gara-gara rupiah melemah, tempe sekarang sudah setipis ATM. Lalu, ketika ketemu tempe yang dibungkus daun pisang, ia menyebutnya saat ini tempe sudah sasetan. Yang terakhir, kali pertama melihat tempe berukuran besar, ia menyebut tempe ada yang sebesar tablet. Berpose dengan kerudung pete juga seru.
Spontanitas Sandi sukses memancing tawa emak-emak yang berjualan dan membuat suasana yang terlihat dari foto menjadi lebih cair. Spontanitas yang ingin mendekatkan diri bagi politikus kekinian. Sebagai ice breking, sebagai usaha mendekatkan diri mereka ke “guyonan ala bapak-bapak” yang begitulah. Ia juga bicara koperasi, sokoguru ekonomi kita dan lapangan kerja kecil menengah serta kendala-kendalanya.
Majalah Eksekutif di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.