Tampilkan di aplikasi

Pasca pemilihan legislatif 2019 banyak orang stres

Majalah Eksekutif - Edisi 470
2 April 2019

Majalah Eksekutif - Edisi 470

Usai 17 April ini, banyak calon anggota parlemen (DPR, DPRD I, DPRD II, DPD) yang gagal menjadi wakil rakyat di daerah pilihan masing-masing. Mereka tak siap kalah dan ogah menerima kenyataan pahit itu.

Eksekutif
Apalagi, banyak yang sudah utang ke sana ke mari untuk membiayai kampanye yang tidak murah itu. Ancaman stres begitu akut menghantui para caleg sehingga sejumlah rumah sakit, baik di Jakarta maupun di berbagai kota lainnya di Indonesia, menyiapkan bangsal tersendiri untuk menampung para pengidap stres pasca pemilu legislatif tersebut.

Agaknya Pemilu lalu menyisakan beberapa mantan caleg yang terpaksa dirumahsakitkan karena perilaku mereka sekonyong-kongong menjadi bizarre (aneh) ketika tahu mereka kalah. Namun, stres bukan melulu milik para caleg gagal. Siapapun pasti pernah merasakan apa itu stres. Mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Pekerjaan menumpuk, sehingga tak tertangani, juga penyebab stres. Juga atasan yang selalu menekan, bawahan yang tidak becus, dan kolega yang tidak saling mendukung.

Hubungan dengan pasangan kurang baik penyebab stres terbesar. Diikuti hubungan dengan anak yang tidak lancar. Apa Itu Stres? Sederhananya, stres adalah perpaduan antara reaksi fisik dan psikologi secara bersamaan pada tubuh manusia. Biasanya, stres disebabkan Anda tidak punya cukup waktu ataupun fasilitas untuk menyelesaikan suatu tugas.

Padahal Anda tahu atau sadar tugas (masalah) itu harus diselesaikan (diatasi). Efek samping emosional ini (tahu atau sadar) yang lantas menjadi pemicu Anda menunjukkan gejala-gejala stres. Termasuk kerap marah-marah, tidak bisa berpikir runtun, acap kehilangan fokus, tekanan darah naik, dan sebagainya. Indikasi lain dari stres adalah ketika Anda atau siapapun menghabiskan waktu yang jauh lebih banyak dibanding orang lain di tempat kerja. Sedemikian rupa sehingga kehidupan keluarga, sosial, dan pribadi menjadi terganggu.
Majalah Eksekutif di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI