Tampilkan di aplikasi

Saya ini boleh dibilang golongan radikal: melayat kok begitu telat.

  Saya baru melayat setelah almarhumah dimakamkan lebih lima bulan sebelumnya.

  "Nyuwun duko," kata saya kemarin malam --saat saya menyalami suami almarhumah.

  Nyuwun duko.

  Itu tidak bisa diartikan sebagai sekedar minta maaf. Arti harfiah "nyuwun duko" adalah "minta agar diberi marah".

  Itulah orang Jawa. Atau budaya Jawa. Kalau merasa berbuat salah --yang keterlaluan-- tidak cukup sekedar minta maaf. Harus sampai minta dimarahi.

  "Nyuwun duko, pak", kata...
Baca artikel selengkapnya di edisi 8 November 2019

Enim Ekspres dapat dibaca gratis dalam masa terbatas di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya koran edisi ini

INTERAKTIF
Jumat, 8 November 2019
Nasional

Artikel Nasional lainnya