Terus mengejar target pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur transportasi dan kelistrikan merupakan dua program prioritas pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2018 ini, misalnya, mengalokasikan 57% dari Rp 41,6 triliun anggaran di Direktorat Jenderal Bina Marga untuk pemeliharaan jalan dan jembatan. Selain melakukan preservasi, Ditjen Bina Marga juga akan membangun banyak jalan baru.
Selain itu, Direktorat Jenderal Bina Marga, pada tahun ini, akan membangun jalan baru sepanjang 829 km. Pembangunan jalan baru difokuskan pada jaringan jalan lintas strategis proritas, dengan rincian Jalan Ruas Pantai Selatan Jawa, Jalan Perbatasan Kalimantan, Jalan Perbatasan NTT, Jalan Perbatasan Papua serta Jalan Trans Papua.
Sementara di sektor kelistrikan, pemerintah akan terus menggenjot pelaksanaan proyek ketenagalistrikan 35.000 megawatt (MW) yang sudah ditetapkan. Pada 2019 ini sekitar 20.000 MW akan beroperasi, dan selebihnya pada 2024-2025. Hingga 1 Februari 2018, tercatat pembangkit listrik yang telah beroperasi sebesar 1.362 MW dan yang sedang tahap konstruksi sebesar 17.116 MW.
Masih banyak pekerjaan yang tersisa untuk mengejar target pembangunan infrastruktur di dua sektor tersebut. Selain dukungan dana yang besar, penggarapan proyek-proyek tersebut mengandalkan investasi alat berat konstruksi yang efisien dan tepat guna. Untuk mendukung kelancaran program pembangunan infrastruktur itu, PT Trakindo Utama memperkenalkan Next Generation Excavator Caterpillar 320 & 320 GC, yang diklaim menawarkan efisiensi yang lebih tinggi, biaya operasi dan pemeliharaan yang lebih rendah di kelas 20 ton.
Cat 320 GC didesain untuk pengerjaan yang lebih ringan, dengan mengkombinasikan keseimbangan yang tepat antara fitur produktivitas dengan biaya pemakaian bahan bakar dan perawatan yang lebih rendah. Hasil akhirnya adalah sebuah excavator yang memiliki reliability tinggi dengan performa biaya per jam yang rendah. Kedua model excavator anyar Caterpillar tersebut bukan sekedar upgrade dari para pendahulunya, melainkan dua varian produk yang sama sekali baru, karena dalam proses pengembangannya, Caterpillar merujuk pada empat tema kunci sesuai keinginan customer. Caterpillar berhasil mewujudkan semuanya itu dan hasilnya dramatis.
Untuk meningkat produktivitas dan membantu para kontraktor mengejar deadline yang ketat di tengah boom pembangunan infrastruktur di Indonesia dewasa ini, SDLG memperkenalkan Hydraulic double-drum road roller RD730 berbobot 3 ton. Mesin pemadat ini diklaim sangat memenuhi memenuhi kebutuhan peralatan konstruksi jalan yang produktif dan handal.
Sementara anak usaha dari PT Fajar Mas Murni, melalui anak usahanya, PT Adi Satya Sentosa, memperkenalkan solusi efektif untuk memproduksi pasir konstruksi siap pakai yang bersih dan bermutu tinggi, CDE Sand Washing System.
Teknologi ini menjadi alternatif untuk memproduksi pasir bermutu dengan menghasilkan pasir buatan (manufactured sand atau M-sand). Pasir buatan menjamin pengadaan pasir yang bersih, karena melalui proses pencucian yang terkontrol dengan ketat, sehingga menjamin produksi pasir buatan yang bermutu tinggi, mencegah gejolak harga dan ketergantungan pada pasokan pasir produksi illegal. Pasir buatan menyediakan pasokan yang tidak terputus dengan kualitas yang konsisten.
Di daerah Poso, Sulawesi Tengah, beberapa unit excavator Sumitomo SH210-6 terlibat dalam pembangunan PLTA yang diklaim sebagai yang terbesar di Indonesia. PLTA yang dibangun oleh PT. Poso Energy ini, rencananya, akan menyalurkan listrik ke berbagai daerah, khususnya di Sulawesi. Yang membanggakan, proyek ini dirancang dan dibangun oleh para insinyur dari Indonesia, dan menggunakan mesin-mesin pengeduk yang diproduksi di Indonesia, Sumitomo Excavator.
Jangan lewatkan beragam berita menarik lainnya, antara lain, SDLG Merayakan Penjualan Wheel Loader ke-1.000 di Indonesia, Operasi Volvo ABG7820B di landasan pacu Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Exclusive Annual Customer Appreciation Event Kaeser Compressor, juga laporan mengenai seminar Indonesia Power yang diselenggarakan oleh Mobil Lubricants.