Menguatnya Trand Elektromobilitas & Digitalisasi
Ada banyak tren baru yang muncul di industri alat berat konstruksi global seperti yang akan ditampilkan pada panggung spektakuler pameran dagang bauma 2019 di Munich, Jerman, 8-14 April nanti. Dua di antaranya adalah digitalisasi industri konstruksi dan elektromobilitas. Dewasa ini makin banyak mesin konstruksi sudah dilengkapi dengan antarmuka komunikasi yang menyediakan data komprehensif. Itu sebabnya, Klaus Dittrich, Chairman & CEO Messe München, menyarankan industri alat berat sebaiknya memanfaatkan solusi digital supaya mereka memiliki keunggulan kompetitif.
Rekomendasi itu merujuk pada hasil studi eksklusif Messe München selaku penyelenggara pameran bauma mengenai sektor mesin konstruksi yang dirilis baru-baru ini. Dalam laporan berjudul “bauma Industry Barometer”, Messe München menilai mood untuk investasi di seluruh dunia pada prinsipnya positif. Tantangan utamanya adalah kurangnya pekerjapekerja terampil, semakin menguatnya megatren digitalisasi yang menentukan masa depan, meski masih dalam masa pertumbuhan.
Pada pameran bauma 2019 para pengunjung akan menyaksikan mesin-mesin konstruksi yang dapat dilengkapi dengan berbagai sensor dan antarmuka komunikasi. Data yang dikumpulkan dapat digunakan, misalnya, untuk memantau performa kerja, pemakaian bahan bakar dan lokasi operasi, menentukan interval perawatan prediktif, atau menentukan biaya operasi. Seluruh armada kendaraan dapat dikelola dengan menggunakan telematika.
Selain itu, digital tools membantu untuk mengotomatisasi alur kerja, yang menjadi semakin relevan, paling tidak untuk mengatasi krisis ketersediaan tenaga terampil. Tren berikutnya adalah elektromobilitas. Salah satu pencetusnya adalah ZF Friedrichshafen AG, yang dikenal sebagai sebagai spesialis untuk teknologi driveline dan sasis. Merespon masalah polusi yang disemburkan oleh alat-alat konstruksi yang beroperasi di area perkotaan, ZF mengembangkan suatu dunia mobilitas tanpa emisi, tanpa kecelakaan dan tanpa kegagalan teknis. Teknologi ini sudah lama dikembangkan di segmen otomotif, namun tidak demikian di segmen alat berat konstruksi.
Di ajang bauma Munich 2019, pabrikan asal Jerman ini akan menghadirkan beberapa inovasi penting yang membuka jalan bagi lokasi-lokasi konstruksi masa depan dengan memperkenalkan e-concept untuk mesin konstruksi kecil, juga kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan teknologi-teknologi platform IOT terbuka. Alat-alat compact seperti loader, mini dumper atau telehandler adalah segmen yang menjanjikan di bidang elektromobilitas. Sistem driveline eTrac dengan e-engine 48V (motor listrik) yang dikembangkan oleh ZF menyediakan penggerak bebas emisi.
Volvo Construction Equipment (Volvo CE) juga memanfaatkan pameran bauma kali ini untuk mengumumkan bahwa sudah saatnya industri konstruksi beralih ke mesin-mesin kecil bertenaga listrik. Pabrikan asal Swedia ini telah mengungkapkan bahwa pada pertengahan 2020, pihaknya akan mulai meluncurkan berbagai compact excavator bertenaga listrik (EC15 hingga EC27) dan wheeled loader (L20 ke L28).
Volvo CE akan menghentikan pengembangan engine berbasis diesel yang baru dari model-model ringkas ini. Langkah ini diambil menyusul adanya reaksi positif dari pasar setelah keberhasilan peluncuran sejumlah mesin konsep dalam beberapa tahun terakhir, dan berkat kerja sama yang sukses dengan para pelanggan. Investasi penelitian dan pengembangan Volvo CE sekarang terfokus pada percepatan pengembangan compact wheel loader dan compact excavator bertenaga listrik.
Pengembang mesin-mesin kecil lain, Bobcat, juga menjanjikan penampilan produk-produk bertenaga elektrik pada pameran bauma nanti. Salah satu atraksi menarik yang dijanjikan produsen ini adalah peluncuran Electric Mini-Excavator Bobcat E10e baru, excavator kecil yang sepenuhnya bertenaga listrik, zero tail swing (ZTS) di kelas satu ton.
Apa relevansi kedua tren tersebut untuk pasar Indonesia? Sebagai pasar terbesar untuk alat-alat berat konstruksi di kawasan Asia Tenggara seiring dengan kian pesatnya pembangunan infrasruktur, Indonesia perlu mendorong aplikasi mesin-mesin konstruksi kecil yang bertenaga listrik demi melindungi diri kita dan lingkungan sekitar dari polusi, di samping menghemat pemakaian bahan bakar fosil yang ketersediaannya semakin terbatas.