Tampilkan di aplikasi

Batubara lesu, keuangan bumi pun memerah

Majalah Equipment Indonesia - Edisi Nov-Des 2019
2 Desember 2019

Majalah Equipment Indonesia - Edisi Nov-Des 2019

ADT Volvo CE sedang mengangkut batubara di lokasi tambang.

Equipment Indonesia
Kondisi pasar batubara yang masih lesu membuat kinerja keuangan emiten batubara memerah. PT Bumi Reseources Tbk, perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesai dengan dua anak usaha yaitu PT Kalitm Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia pun merasakan dampak dari kondisi ini.

Sepanjang Januari-September 2019, perusahaan dengan kode saham BUMI di Bursa Efek Indonesia ini membukukan pendapatan sebesar US$ 751,85 juta. Pendapatan yang diraih tersebut turun 8,85% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 824,86 juta.

Mayoritas pendapatan perusahaan berasal dari penjualan batubara, yaitu sebesar US$ 748,39 juta atau 99,54%. Sedangkan sisanya, berasal dari segmen jasa, yaitu sebesar US$ 3,46 juta.

Segmen jasa ini meskipun jumlahnya seuprit, tetapi tercatat mengalami pertumbuhan siginifikan dari hanya US$ 1,18 juta pada tahun lalu atau tumbuh 192,77%.

otal penjualan batubara di pasar dalam negeri pada Januari- September 2019 sebesar US$ 420,77 juta. Nilai penjualan pasar dalam negeri ini naik tipis 1,94% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 412,79 juta.

Sayangnya, meski penjualan di pasar domestik naik, penjualan di pasar ekspor turun 20,27%, dari US$ 410,89 juta menjadi US$ 327,62 juta
Majalah Equipment Indonesia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI