Industri Alat Berat Makin Bergairah
Bisnis alat berat Indonesia terus bangkit dari keterpurukannya karena dampak pandemi Covid-19. Eforia di segmen tambang, khususnya batu bara, berlanjut di tengah terus memanasnya perang Rusia–Ukraina. Krisis energi global yang sudah mulai menjalar memaksa banyak negara untuk kembali melirik batu bara sebagai sumber energi. Kondisi inilah yang membuat harga komoditas itu melonjak.
Kenaikan harga batu bara yang begitu signifikan membuat bisnis alat berat semakin bergairah. Mesin-mesin tambang laku keras saat ini, dan banyak dealer kwalahan memenuhi permintaan pasar. Stok peralatan mereka terbatas terutama karena problem rantai pasok berbagai material dan komponen yang menghambat proses produksi.
Diperparah lagi oleh masalah logistik dan delivery yang masih terhambat sebagai dampak lanjutan dari pandemi tersebut. Permintaan alat-alat tambang yang makin tinggi mendorong industri alat berat dalam negeri meningkatkan target produksi mereka pada tahun ini. Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) memperkirakan produksi alat berat pada tahun 2022 ini bisa mencapai lebih dari 9.000 unit, sebuah target yang akan melampaui level tertinggi pada tahun 2018 sebanyak 7.981 unit, jika tercapai.
Belakangan ini, bukan hanya alat-alat tambang yang permintaannya tinggi. Pasar mesin-mesin yang lebih kecil untuk berbagai industri lain juga sudah mulai menunjukkan tandatanda pemulihan. Hal itu terlihat pada peluncuran produkproduk baru, penunjukan dealer-dealer baru dan munculnya inovasi-inovasi baru yang berbasis teknologi digital.
PT. Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia, misalnya, merilis excavator generasi terbaru, SK130XDL-10, yang dilengkapi dengan teknologi masa depan yang bisa memberikan manfaat terbaik di kelasnya, lebih produktif, semakin akurat, namun tetap hemat biaya operasional. PT Kobexindo Tractors Tbk menambah rangkaian produk-produk yang diageninya dengan memasarkan mesin-mesin konstruksi jalan Dynapac & Doosan Portable Power. Sementara PT. Universal Traktor Indonesia (ULTI) yang lebih dikenal sebagai spesialis mesin-mesin material handling baru saja bergabung dengan jaringan dealer resmi forklift truck Yale.
Khabar gembira lain disampaikan PT. Hyundai Construction Equipment Asia. Untuk mendukung pertumbuhan pasar produk-produknya di Indonesia, perusahaan itu menyediakan solusi pembiayaan dari KFC (Korean Finance Consortium) dan segera membangun Parts Distribution Center (PDC).
Bagi Anda yang mengandalkan mesin-mesin bekas untuk disewa maupun dibeli, PT Surya Cakra Anugerah Nusantara (SCEN) sudah meluncurkan sebuah produk digital Scanina.com, sebuah marketpace khusus untuk jual beli alat berat bekas maupun baru serta sewa alat berat. Semua kebutuhan ekosistem alat berat Anda dapat ditemukan di website ini.