Sentimen Positif Paska Pandemi
Pemerintah telah mengambil beberapa langkah yang menggairahkan pertumbuhan ekonomi nasional belakangan ini. Yang pertama adalah pelonggaran protokol kesehatan dengan membolehkan warga membuka masker di tempat-tempat terbuka (luar ruangan). Kebijakan itu menimbulkan sentimen positif paska pandemic Covid-19 karena memungkinkan masyarakat kita lebih leluasa melakukan berbagai aktivitas di luar rumah.
Langkah kedua yang cukup menarik adalah pencabutan larangan ekspor CPO. Kebijakan ini tentu saja melegakan bagi para petani dan pemilik-pemilik pabrik kelapa sawit karena memungkinkan bisnis mereka makin bergairah. Larangan ekspor CPO merupakan buntut dari kegeraman pemerintah terhadap krisis minyak goreng yang ramai menjelang Lebaran tempo hari. Para pengusaha kelapa sawit dinilai lebih memprioritaskan pasar ekspor sehingga pasokan minyak goreng di pasar dalam negeri keteteran. Pencabutan larangan ekspor itu diharapkan semakin menggairahkan bisnis kelapa sawit, yang tentu saja berdampak terhadap peningkatan penjualan alat berat di pasar agri.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnis kelapa sawit di Indonesia, suplier-suplier alat menyediakan berbagai peralatan yang sesuai dengan kebutuhan industri tersebut dari mulai persiapan dan pengolahan lahan, perawatan, pemanenan hingga pengangkutan tandan buah segar (TBS). Khusus untuk perawatan perkebunan kelapa sawit, Hyundai Construction Equipment, contohnya, menyediakan mini excavator HX 55S.
HX 55S lebih cocok untuk pekerjaan-pekerjaan di perkebunan kelapa sawit, seperti penggalian parit dan lain-lain. Mesin kecil ini menawarkan jangkauan horisontal maksimal sejauh 6,11 m, sementara kedalaman penggalian maksimal 3,730m dan tinggi penggalian maksimal 5,740m. Untuk memudahkan mobilisasi dan manuvernya di area perkebunan kelapa sawit, Hyundai mendesain alat ini dengan ukuran yang kompak. Panjangnya saat diangkut hanya 5,9m dengan lebarnya 1,92m dan tinggi 2,55m.
Kami mengajak Anda untuk mengintip kehadiran alat-alat berat, termasuk kendaraan-kendaraan yang makin ramah lingkungan. Untuk menekan kadar emisi kendaraan-kendaraan bermotor, pemerintah Indonesia sudah memberlakukan Euro 4 untuk kendaraan-kendaraan niaga. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O atau Euro 4, yang mulai berlaku pada April 2022. Sebetulnya langkah kita masih ketinggalan dari negara-negara Uni Eropa dan beberapa negara Asia yang sudah memasuki Euro 5 sampai Euro 6.
Di segmen alat berat, Volvo Construction Equipment sudah meluncurkan mesin bertenaga listrik yang sudah hadir di pasar Korea Selatan. Excavator Volvo ECR25 Electric ini bukan lagi sekedar produk konsep tetapi sudah dipasarkan secara komersial. Itu berarti pelanggan-pelanggan Volvo CE di kawasan Asia, termasuk Indonesia, sudah bisa memesan excavator kecil yang telah terbukti sukses di Eropa dan Amerika Utara sejak diluncurkan pada tahun 2019, berkat kemampuannya untuk menyamai tenaga dan kinerja dari koleganya yang bertenaga diesel, tetapi beroperasi dengan tanpa emisi, nyaris tanpa suara, dan lingkungan kerja yang jauh lebih nyaman bagi para operator.
Inovasi produk lain dilakukan PT United Tractors Tbk dengan introduksi keluarga baru wheel loader kecil generasi ke-6 Komatsu yang terdiri dari WA150-6, WA200-6, WA320-6 pada awal triwulan kedua 2022. Unit-unit wheel loader tersebut didesain untuk bekerja lebih produktif dan lebih ramah lingkungan, didukung oleh berbagai fitur terbaru seperti Eco Indicator yang terletak pada panel monitor dashboard.
Fitur-fitur ini membantu operator agar selalu dalam rentang pengoperasian yang lebih ekonomis. Tersedia beragam informasi menarik lain yang kami suguhkan ke hadapan Anda, pelanggan setia Majalah Equipment Indonesia. Kami mempersilahkan Anda untuk memberikan umpan balik atau berbagai cerita tentang industry-industri yang Anda geluti. Tentu artikel-artikel maupun foto-foto yang disampaikan berkaitan dengan industri alat berat dan aplikasinya. Selamat membaca.