Pesona Batubara Dongkrak Bisnis Alat Berat
Krisis energi global yang dipicu oleh berlarut-larutnya perang Rusia – Ukraina memberi keuntungan tersendiri bagi negara-negara produsen batu bara, seperti Indonesia. Tentu tidak ada orang yang dapat bertahan hidup dalam situasi konflik yang tidak mengenal kata akhir. Apalagi jika pertikaian itu memicu berbagai persoalan lain yang ruwet, seperti terganggunya pasokan energi hingga mengalami krisis. Tetapi situasi sulit itu justru membuat batu bara kembali menjadi komoditas andalan di pasar global.
Ini namanya berkah terselubung. Selama pasokan energi ke sejumlah negara Eropa terganggu oleh perang itu, kebutuhan batu baru diperkirakan akan terus meningkat, dan harganya akan tetap tinggi. Harga Batubara Acuan (HBA) pada Juli 2022 ini, misalnya, masih bertengger di atas US$300 per ton, tepatnya di angka US$319 per ton.
Pesona harga “emas hitam” itu berdampak positif terhadap kebutuhan peralatan tambang di tanah air. Hingga akhir paruh pertama tahun ini, bisnis barang-barang modal ini digerakkan oleh peralatan tambang. Permintaannya cukup tinggi. Sayangnya, hampir semua pabrikan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan dengan cepat karena mereka terbelenggu oleh masalah rantai pasok dan logistik (transportasi) sebagai imbas dari pandemi Covid-19.
Saat ini sebagian besar dealer memasarkan peralatan tambang. PT Sany Perkasa, contohnya, sejak tahun 2018 fokus menggarap industri pertambangan dengan memasarkan excavator kelas 30 ton hingga 75 ton untuk bata bara. Bahkan, untuk merespon kebutuhan pasar batu bara akan alat-alat penggali yang lebih besar, SANY akan segera memasarkan secara lebih massif dua excavator model baru, yakni SY980H dan SY1250H. Excavator SY980H dilengkapi dengan bucket terpasang standar berkapasitas 6,1 m3, sementara yang kelas 100 ton, SY1250H, memiliki kapasitas bucket terpasang standar 7-8 m3.
Baru-baru ini, PT Hyundai Construction Equipment Asia juga memperkenalkan armada alat berat baru untuk industri batu bara yang terdiri dari Excavator HX500L dan Articulated Dump Truck HA45 – keduanya tentu saja merek Hyundai. Excavator HX500 L merupakan mesin penggali yang ditenaga dengan engine Cummins X12 dengan tenaga kotor 250 kW (335 HP) pada 2100 rpm dan dilengkapi bucket berkapasitas 3,20 m3. ADT Hyundai HA45 menawarkan kombinasi kapasitas muat dan efisiensi di kelasnya, diklaim memiliki produktivitas tinggi dalam semua kondisi kerja berkat desainnya yang unik.
Tidak ketinggalan, Shangdong Lingong Construction Machinary atau yang lebih popular dengan SDLG bersama dengan dealernya, PT Indotruck Utama (ITU), memperkenalkan dua excavator kelas medium, E6210F kelas 20 ton dan E6550F kelas 50 ton. E6210F merupakan excavator serba guna kelas 20 ton, yang sangat cocok untuk aplikasi-aplikasi aplikasi konstruksi. Sedangkan Excavator SDLG E6201F merupakan mesin heavy duty yang dilengkapi dengan rock bucket untuk aplikasi tambang batu bara.
Jangan lewatkan informasi tentang keagenan Yanmar Mini Excavator yang kini dipegang oleh PT Altrak 1978 terhitung sejak Juli 2022. Mesin-mesin berpostur compact ini akan hadir dengan tampilan baru, yakni warna cat Premium Red, sehingga bisa tampil mencolok di tengah kerumunan alat-alat berat yang didominasi warna kuning.
Selamat membaca.