Pilihan Alat Makin Beragam untuk Tambang
Bisnis tambang batubara dan nikel menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia belakangan ini. Ketika banyak perekonomian dunia tidak berdaya menghadapi dampak pandemi Covid-19 dan konflik Rusia–Ukraina, industri tambang nasional justru makin berkibar.
Batubara kembali menjadi komoditas primadona karena terjadinya krisis energi global. Banyak negara di Eropa terpaksa kembali ke bahan bakar batubara untuk menghidupkan mesin-mesin pembangkit mereka karena dihentikannya pasokan gas dari Rusia. Kondisi ini membuat harga batubara melambung.
Sementara di sektor nikel, pemerintah terus mendorong pengembangan kendaraan berbasis baterai. Nikel merupakan bahan baku utama pembuatan baterai kendaraan listrik karena merupakan logam yang bisa menyimpan energi dengan density paling tinggi. Dan Indonesia memiliki kekayaan nikel yang melimpah. Itu sebabnya pemerintah mendorong pembangunan smelter untuk mengolah nikel dan mendirikan pabrik-pabrik baterai mobil listrik.
Seiring dengan eforia bisnis tambang batubara dan nikel itu, suplier-suplier alat berat makin gigih menawarkan berbagai solusi dan peralatan. PT Berca Mandiri Perkasa, misalnya, menawarkan beragam solusi untuk mendukung pertumbuhan bisnis tambang bersama dengan perusahaan induknya, PT ALtrak 1978.
Secara bersama-bersama kedua perusahaan ini memposisikan diri sebagai “one stop solutions” untuk sektor pertambangan. Berca merupakan distributor beragam jenis produk seperti alat berat merek Doosan, Mitsubishi Forklift, Nichiyu Forklift, BYD Forklift, Reach Stacker Konecranes, dan mobile crane XCMG.
Hyundai Construction Equipment Asia memperkenalkan beberapa produk baru khusus untuk industri tambang batubara. Setelah sukses dengan excavator besar R850 dan R1250-9, awal Juli lalu pabrikan asal Korea Selatan itu menawarkan dua produk baru, yakni excavator HX500L dan articulated dump truck HA45.
Berbeda dengan excavator, ADT HA45 merupakan segmen produk baru yang belum pernah digarap oleh pabrikan itu sebelumnya. Konon HA45 merupakan hasil kolaborasi pertama antara Hyundai Construction Equipment dengan Hyundai Doosan Infracore.
Epiroc memperkenalkan mesin bor SmartROC D65 yang sudah dilengkapi dengan sistem automasi dan digitalisasi yang sangat berguna untuk meningkatkan produktivitas dan keselamatan dalam operasi-operasi tambang.
PT United Tractors Tbk meluncurkan produk hybrid excavator terbaru, sekaligus yang pertama di Indonesia untuk kelas 30 ton, yaitu Komatsu HB365-1. Excavator ini menggunakan komponen-komponen hybrid yang lebih tahan lama dan andal dalam memanfaatkan energi listrik untuk menghasilkan performa bertenaga dan membantu mengurangi jejak emisi hingga 13 kg/jam serta hemat konsumsi bahan bakar hingga 17% jika dibandingkan dengan excavator model non-hybrid.
Sementara PT Indotruck Utama meluncurkan EC210D dan EC200D yang diklaim sebagai excavator Volvo yang andal dan efisien untuk operasi penambangan nikel. Pendatang baru di bisnis alat berat, PT Internasional Prima Niaga, memperkenalkan drilling rigs Hyundai Everdigm yang mampu mengebor dengan lebih presisi dan cepat sehingga mengoptimalkan hasil peledakan. Tersedia makin banyak solusi peralatan dan teknologi untuk menopang pertumbuhan industri tambang.