Fleksibilitas Peralatan Kecil
Alat berat yang berpostur kecil (compact equipment) menjadi jagoan di sektor perkebunan dan juga infrastruktur. Pekerjaan-pekerjaan seperti penggalian got (saluran air) dan lubang, pembuatan tanggul hingga perawatan jalan di perkebunan kelapa sawit banyak dilakukan oleh mesin-mesin kecil ini.
Salah satu keunggulan peralatan kecil sehingga sangat diandalkan untuk aplikasi di perkebunan kelapa sawit adalah fleksibilitas yang tinggi. Alat-alat ini dapat bermanuver dengan lincah dan mudah diangkut ke lokasi-lokasi pekerjaan berikutnya hanya dengan menggunakan truk standar.
Salah satu model peralatan kecil yang andal untuk beroperasi di sektor perkebunan kelapa sawit adalah Kubota Mini Excavator U50-5S. Mesin yang dipasarkan oleh PT Traktor Nusantara ini memiliki banyak spesifikasi andal.
Ditenagai oleh Kubota Engine V2203- M-E3-BH-BR2 (43.6 HP), mini excavator ini memiliki lengan dengan jangkauan penggalian maksimal 5,99 meter dengan kedalaman maksimal 3,56 meter. Kubota Mini Excavator U50-5S dengan bobot 4,5 ton merupakan merupakan mesin yang handal, fleksibel dan tahan lama.
Peralatan kecil lain dari jenis yang berbeda diperkenalkan oleh PT Daswell Indonesia Group. Tergerak oleh keinginan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur jalan raya di daerah-daerah terpencil atau yang sulit diakses oleh peralatan yang berukuran besar, peruahaan ini memperkenalkan Mobile Batching Plant merek Daswell yang diklaim sebagai solusi pembetonan bebas repot di remote area.
Posturnya yang lebih compact dibandingkan dengan concrete machinery yang pernah ada memungkinkan alat ini lebih leluasa mengakses berbagai lokasi kerja, termasuk medan kerja yang sulit. Mobile Batching Plant Daswell adalah concrete mixer truck yang mengintegrasikan pemuatan, pencampuran, pengangkutan dan penuangan material secara otomatis dalam satu mesin.
Kehadiran Mobile Batching Plant Daswell ini sangat penting untuk mendukung percepatan pembangunan infrastuktur transportasi. Sebagaimana diketahui, kemajuan pembangunan infrastruktur di Indonesia selama hampir 10 tahun terakhir membawa banyak perubahan positif. Jarak antar kota, antar daerah dan antar pulau menjadi semakin dekat karena ketersediaan jalan tol darat maupun tol laut, bandara dan pelabuhan. Pemerintah membangun berbagai infrastrutur transportasi di mana-mana sehingga mobilitas warga dan juga barang makin lancar dan cepat. Hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang makin cepat.
Pencapaian pemerintah dalam pembangunan infrastruktur saat ini boleh dibilang baru tahap permulaan. Banyak daerah (pulau) yang kondisi infrastruktur transportasinya buruk. Jangan kan jalan bebas hambatan, jalan biasa saja belum tersedia. Kalau pun sudah dibangun, panjangnya tidak seberapa, atau kondisinya buruk sehingga sulit dilewati kendaraan bermotor. Itu sebabnya, pemerintah masih terus membangun.
Pemerintah mengalami banyak hambatan dalam menggalakkan pembangunan infrastruktur. Selain wilayah yang luas dan hidup terpencar-terpencar di berbagai pulau, dibutuhkan modal besar untuk membangun secara menyeluruh. Itu sebabnya pemerintah tidak membangun secara serempak melainkan secara bertahap. Hambatan lain bersumber dari teknologi dan peralatan yang digunakan.
Pembangunan jalan raya, misalnya, mengandalkan penggunaan mesin-mesin khusus untuk menggali, memecahkan (batu), menggusur, meratakan, memadatkan, mengecor hingga pengaspalan. Kalau pun semua peralatan yang dibutuhkan tersedia, unitunit itu belum tentu dapat mengakses lokasi-lokasi kerja karena berada di daerah (pulau) terpencil yang jalannya kecil. Kondisi ini menyulitkan pengangkutan alat menuju job site, terutama peralatan khusus seperti untuk pengecoran. Akibatnya, banyak jalan di daerah terpencil yang kondisinya jelek karena dicor dengan menggunakan peralatan seadanya secara manual alias mengandalkan tenaga manusia. Itu sebabnya kehadiran Mobile Batching Plant Daswell ini diharapkan menjadi solusi nyata untuk membuka isolasi di daerah-daerah terpencil.