Peralatan Konstruksi Jalan Menunggu Proyek
Di tengah hiruk pikuk jelang penyelenggaraan pesta demokrasi pada 14 Februari 2024, sejumlah perusahaan distributor merilis mesin-mesin baru. Produk-produk itu diperkenalkan ketika pasar alat konstruksi sedang mengalami kelesuan karena proyek-proyek di sektor konstruksi sedang sepi.
Bagaimana prospek pembangunan infrastruktur di Indonesia ke depan? Apakah masih menjanjikan? Petanyaan-pertanyaan seperti itu tentu saja mengusik pikiran para kontraktor pada tahun politik ini. Dan, ketidakpastian pada masa transisi politik membuat para investor menahan diri. Mereka cenderung menunggu hingga pemimpin baru terpilih.
Khabar baiknya adalah bahwa siapa pun presiden yang akan terpilih nantinya, pembangunan infrastruktur pasti tetap menjadi prioritas pemerintah mengingat Indonesia terdiri dari ribuan pulau. Pembangunan infrastruktur harus dilakukan secara adil dan merata, dan karena itu masih sangat banyak fasilitas infrastruktur yang harus dibangun. Salah satu kunci kemajuan suatu bangsa terletak pada pembangunan infrastruktur itu.
Ada banyak infrastruktur dasar yang perlu dibangun seperti air bersih dan sanitasi, akses listrik rumah tangga, perumahan, jalan non tol, fasilitas kesehatan, dan fasilitas pendidikan. Selain itu, beberapa infrastruktur pendukung produktivitas yang perlu dibangun meliputi infrastruktur energi, jalan akses utama dan tol, pelabuhan, kereta api, bandara, serta teknologi informasi dan komunikasi.
Salah satu infrastruktur dasar yang mendesak untuk terus dibangun adalah jalan raya. Ketersediaan infrastruktur transportasi yang baik sangat berguna untuk meningkatkan konektivitas antar daerah, di samping untuk membuka isolasi, serta memperlancar mobilitas warga dan barang.Kita patut bersyukur karena selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus utama, bahkan menjadi “anak emas” pemerintah.
Untuk mengantisipasi pertumbuhan pembangunan infrastruktur paska Pemilu, beberapa distributor alat berat memperkenalkan serangkaian peralatan konstruksi jalan terbaru. PT Dayasakti Mitra Mandiri (Dayasakti), misalnya, menawarkan Road Construction Equipment jenis Vibratory Compactor, Motor Grader dan Tandem Roller merek XGMA. Dayasakti mengkliam mesin-mesin tersebut memiliki performa dan durability yang lebih bagus di kelasnya. XGMA senantiasa meng-upgrade produk- produknya dengan seri terbaru guna menyesuaikan dengan kebutuhan pasar yang cenderung berubah-ubah.
Karena itu, Dayasakti mengatakan mesin-mesin konstruksi jalan XGMA sangat cocok untuk pasar Indonesia. PT Gaya Makmur Tractors, dengan dukungan Wirtgen Group, memamerkan serangkaian peralatan konstruksi jalan dengan teknologi baru dalam sebuah acara bertajuk Wirtgen Product Day pada Kamis (11/1/2023) di ICE Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan. Wirtgen Group yang dikenal sebagian jagonya peralatan konstruksi jalan merupakan perusahaan asal Jerman yang sudah diakuisisi oleh John Deere. Adapun mesin-mesin Wirtgen yang ditampilkan selama acara tersebut terdiri dari Cold Recycler/Soil Stabilizer dan Slipform Paver SP 15. Turut didemo juga mesin Asphlat Finisher merek Vogele, Compactor merek Hamm dan Mobile Crusher Kleeman.
Terobosan serupa dilakukan oleh PT Badak Prima Lestari (BPL), salah satu perusahaan pendatang baru yang terus menambah lini produk dari brand Rhino sehingga variannya semakin lengkap. Selain excavator, si Badak mulai merilis wheel loader, motor grader dan bulldozer. Terdapat lima model excavator Rhino berukuran sedang yang dipasarkan perusahaan terebut saat ini: REX365, REX215, REX135MF, REX60 dan REX75. Selain itu, Badak juga memasarkan varian mini excavator (REX60 dan REX75) dengan bobot operasi berturut-turut 6 ton dan 7,5 ton.
Dengan kehadiran beragam peralatan konstruksi jalan tersebut, para kontraktor punya banyak opsi mesin untuk memperlancar penggarapan proyek-proyek mereka. Mereka lebih leluasa membeli dan/atau menyewa peralatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya beli mereka.