Umumnya tokoh yang menjadi contoh bagi anak dalam hal sikap dan perilaku adalah orangtua, guru ataupun teman sebaya. Namun bila ditinjau lebih dalam lagi, mereka bukanlah satu-satunya sumber contoh bagi anak. Berbagai penelitian telah menemukan indikasi bahwa tontonan anak pun ternyata memengaruhi sikap dan perilaku anak.
Tontonan memberikan pengaruh yang besar bagi anak balita. Ini bukanlah semata-mata karena tontonan dikemas secara menarik, tetapi juga karena anak balita sedang mengalami proses perkembangan pemahaman akan sikap dan perilaku terhadap berbagai hal yang ada dalam kesehariannya. Tontonan memberikan solusi yang cepat dan mudah, tentang contoh bagaimana ia harus bersikap dan berperilaku.
Pengaruh tontonan terhadap anak balita juga diperbesar oleh fakta bahwa keterbatasan kemampuan berpikirnya menyebabkan anak balita cenderung masih sulit membedakan antara fiksi dengan realita. Kemampuan tersebut umumnya berkembang setelah anak memasuki usia sekolah dasar.
Pengaruh tontonan menjadi lebih signifikan lagi di jaman modern ini, dimana akses terhadap teknologi komputer dan internet oleh anak balita mengalami peningkatan yang luar biasa. Akibatnya, jumlah waktu layar (screen time) anak balita pun mengalami peningkatan yang besar. Sebuah penelitian menemukan bahwa aktivitas anak-anak kota yang terbanyak, setelah tidur, adalah aktivitas yang terkait dengan layar, baik layar televisi, komputer, tablet maupun telepon genggam.
